ACEH – Cabang olahraga (cabor) soft tenis, kurash, sambo, dan woodball terus mempersiapkan diri dengan matang menjelang keberangkatan untuk bertanding dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Jadwal pertandingan bagi keempat cabang tersebut telah ditetapkan, dengan soft tenis akan memulai pertandingan pada tanggal 11 September di Lapangan Tenis Neusu Jasdam, Banda Aceh. Sementara cabang kurash dijadwalkan berlaga dari tanggal 10 hingga 12 September di Hall A Jantho Sport Center, Aceh Besar. Woodball akan dimainkan di Lapangan Golf Lampuk, Aceh Besar, dari tanggal 10 hingga 16 September. Sedangkan cabang sambo akan berlangsung di Sumatera Selatan.
Wiyono Adhie, yang merupakan pengelola atlet dari keempat cabang tersebut, mengungkapkan bahwa para atlet masih berada dalam tahap pemusatan latihan di lokasi yang telah ditentukan. Atlet cabang soft tenis melakukan latihan di dua lokasi, yaitu di Kalimantan Timur dan Jakarta. Sementara atlet sambo berlatih di Karawang, Jawa Barat. Latihan untuk cabang kurash dilaksanakan di Surabaya setelah sebelumnya dipersiapkan di Tangerang Selatan. Woodball telah melakukan pemusatan latihan di Tangerang sebelum pindah ke Kalimantan Utara untuk memantapkan persiapan.
Adhie optimis dapat meraih medali dari keempat cabang tersebut, terutama dari cabang soft tenis dan sambo, karena mereka telah menjalani program latihan sejak tahap desentralisasi hingga tahap sentralisasi. Atlet didukung oleh pengalaman dan pelatih berlisensi nasional.
“Para atlet soft tenis pernah berpartisipasi dalam PON beberapa kali dan berhasil meraih peringkat keempat serta juara ketiga dalam kejuaraan terakhir. Oleh karena itu, peluang untuk meraih prestasi tinggi sangat terbuka di cabang soft tenis dan sambo,” jelas Adhie.
Program latihan terstruktur dari tahap desentralisasi hingga sentralisasi telah disusun untuk mendukung persiapan atlet dengan baik. Keberhasilan juga didukung oleh kualitas pelatih berlisensi nasional yang menjadi bagian integral dari kesuksesan atlet.
“Kami merancang program latihan yang terstruktur untuk atlet kami melalui tahap desentralisasi dan sentralisasi. Keberhasilan kami juga ditopang oleh kualitas pelatih berlisensi nasional,” tambah Om Yono, begitu Adhie akrab dipanggil, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris KONI Kalimantan Utara