Banda Aceh – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) mengakhiri perjalanan mereka di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) dengan meraih 3 medali emas, 1 perak, dan 5 perunggu. Prestasi ini dicapai setelah mengoleksi 1 emas dan 1 perunggu lebih menjelang berakhirnya kompetisi olahraga terbesar di Indonesia.
Medali emas tambahan diraih oleh tim panahan Kaltara melalui trio srikandi Ashila Mutia Pratiwi, Dzakiya Amalia Putri, dan Dzakira Aulia Putri pada nomor beregu putri divisi nasional. Mereka berhasil mengalahkan tim Sumatera Utara di final lapangan panahan di Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Kamis (19/9/2024).
Sementara itu, medali perunggu tambahan diraih dari cabang ski air melalui Febrian Saputra yang berkompetisi pada nomor slalom putra di Danau Toba, Medan, Sumut.
Di cabang lainnya, Kaltara mengalami hasil yang kurang memuaskan. Pada cabang panjat tebing, pasangan Sabri dan Rosita Yulia Putri hanya berhasil mencapai babak perempat final pada nomor speed klasik campuran. Mereka kalah dalam pertandingan memperebutkan tempat di semifinal melawan pasangan Sumatera Utara, Nila Okta Lestari, dan Ilham Musshodiq.
Meskipun Sabri tampil dengan baik, berhasil mengungguli Ilham Musshodiq dalam dua pemanjatan, namun Rosita Yulia Putri tidak dapat menyamai kecepatan Nila Okta Lestari. Hal ini membuat Kaltara kalah dengan selisih waktu yang signifikan.
Kaltara hanya mencatat waktu total 39,87 detik, kalah 4 detik dari Sumatera Utara yang berhasil meraih waktu 35,52 detik dan melaju ke semifinal. Sementara itu, cabang menembak juga tidak berhasil meraih medali saat duet Misran dan Nasruddin berkompetisi pada nomor double trap putra di lapangan tembak Rindam, Mata Le, Aceh Besar.
Selain itu, dari cabang kempo, Agustina Idom yang berlaga di kelas 55-60 Kg randori putri juga harus mengakui keunggulan lawan-lawannya dalam babak penyisihan di GOR KONI Aceh, Banda Aceh.
Arfi, dalam tanggapannya menyatakan, “Prestasi kita dalam PON kali ini lebih rendah dibandingkan PON Papua. Terutama mengingat tambahan 4 provinsi baru Ditambah IKN dan DOB yang berasal dari daerah dengan prestasi olahraga yang kuat seperti Papua. Capaian kita bisa dibilang tidak buruk, namun harus diingat bahwa kita memiliki target tertentu. Evaluasi akan dilakukan untuk lebih baik menghadapi PON mendatang.”
Arfiadi juga menegaskan bahwa KONI Kaltara akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Provinsi pada tahun 2026 sebagai persiapan menghadapi PON selanjutnya.