TARAKAN – Hingga saat ini penularan covid-19 belum melandai. Sehingga Wali Kota Tarakan dr.Khairul, M.kes menuturkan situasi terkini di Tarakan pandemi ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan.
Ia menjelaskan, tahun lalu, pertumbuhan ekonomi terkontraksi di mines 0,78 persen dan tri wulan pertama tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Tarakan tumbuh positif di angka 0,38 persen. Lanjutnya, sebwlumnya dengan berbagai upaya yang dilakukan, baik melalui RT Siaga yang sudah dibentuk sejak awal pandemi untuk menopang PSBB saat itu, juga membentuk Kampung Trengginas instruksi Kapolda dan Kapolri.
“Seja tahun lalu, kami bersama-sama berusaha penuh menurunkan kasus. Dan mulai Februari Februari sampai Mei turun kasusnya. Mei sampai Juni 2021, ada 8 minggu kami tidak merawat pasien di rumah sakit,” ungkapnya, (14/8).
meski angka kematin pada bulan Mei 2021 sempat zero. Namun kenaikan kembali muncul di Juli 2021. Lanjutnya, hal itu tidak terlepas dari arus balik yang berasal dari klaster perjalanan cuti hari raya Idul Fitri ikut yang turut menjadi penyumbang terbesar kasus penularan.
“Kasus pertama kami temukan di Juli itu kasus pelaku perjalanan saat itu, kebanyakan dari kantor baik vertikal dan pemerintah daerah. Itu yang menyebabkan kenaikan kasus Tarakan di Juli 2021,” jelasnya.
Lanjutnya, adapun transmisi komunitas pada Juli 2021, dan kasus naik hingga 2.499 dengan tingkat kematian cukup tinggi sampai 69 kasus. Sejak itu, pihaknya bersama unsur Forkopimda dan Gubernur Kaltara melakukan beberapa upaya. Termasuk salah satunya mengaktifkan kembali RT siaga Kampung Trengginas.
“Ini kami seleksi hanya untuk yang tidak mampu dan secara lokasinya, jika isolasi di rumah mereka sendiri tidak layak. Selebihnya dilakukan isolasi mandiri,” jelasnya.