Virus Yang Berada Di Tubuh Mayat Dalam Waktu Berhari Akan Mati

Redaksi
Redaksi

TARAKAN — Banyak orang khawatir bahwa mayat dari orang yang positif Covid-19 juga bisa menimbulkan risiko penularan. Sehingga diperlu kan prosedur yang benar dan pola penanganan jenazah covid 19 tidak boleh dilakukan semena-mena.

Pasalnya jasadnya masih tergolong, infeksius atau bisa menular dan berbahaya.

Dalam hal ini, Sulidah S.Kep NS M.Kep Akademisi Kesehatan sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan (UBT) mengatakan terkait dengan penularan Covid dari jenazah setidaknya ada beberapa pendapat yang berbeda-beda.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Yang pertama ada pendapat yang mengatakan jadi penularan Covid itu merupakan mahluk hidup jadi butuh inang yang hidup pula untuk penularan, virus itu setelah inangnya meninggal, virusnya juga lambat laun butuh waktu serta proses virus itu untuk mati,” terangnya, (14/10/2021).

Lanjutnya,”Tetapi memang karena penularan virus itu secara umum melalui droplet ya, sementara mayat itu sudah tidak batuk dan bersin sehingga tidak resiko penularannya,” tambahnya.

Virus yang menyerang saluran pernapasan ini memang bisa menular, terutama melalui droplet atau percikan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.

“Yang kedua masih ada resiko penuluran Covid dari jenazah manakala ada kontak tidak langsung melalui dari cairan tubuh dari jenazah itu sendiri, itu kalau terjadi kontak tidak langsung dengan benda lalu kita menyetuhnya itu bisa terjadi penuluran,

“Apalagi jenazah masih dalam 24 jam pertama, itu masih ada resiko penularan dari jenazah ke orang lain, maka dari itu harus menggunakan APD,” tutur dia.

Secara umum, virus Corona bisa bertahan hidup selama beberapa jam hingga beberapa hari pada permukaan benda, termasuk permukaan tubuh jenazah. Itulah sebabnya, orang yang menyentuh atau menangani jenazah penderita COVID-19 perlu mengenakan alat pelindung diri (APD).

“Kalau sudah berbulan-bulan saya kira tidak aktif lagi virus itu, sehingga resiko penularannya kecil. virus kan mahluk hidup maka dia butuh inang yang hidup juga dan mampu bertahan itu dengan teori yang paling longgar dalam waktu 96 jam atau 4 hari,”

“Meskipun begitu harus tetap waspada dan hati-hati lebih penting untuk di lakukan. Jadi untuk memindah kan jenazah Covid itu sangat perlu menggunakan APD meski jenazah itu sudah berbulan-bulan, ke hati-hatian itu harus ada,” pungkasnya. (*)

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *