TARAKAN – Masalah kesenjangan sosial telah menjadi persoalan klasik di berbagai daerah tidak terkecuali Bumi Paguntaka – Julukan Kota Tarakan. Sehingga Badan Pusat Statistik (BPS) Tarakan mencatat Persentase penduduk miskin Kota Tarakan mencapai 6,24 persen pada tahun 2020.
Oleh sebab itulah, pemerintah dan berbagai lembaga masyarakat cukuo gencar melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka kemiskinan di Kota Tarakan. Salah satunya ialah melalui penyaluran Bantuan Sosial.
Melihat kondisi ini Ikatan Persaudaraan Pemuda Makassar (IPPM) bergerak dalam membantu pemerintah meringankan beban masyarakat melalui kegiatan sosial yang dilakukan. Salah satunya kegiatan mengunjungi beberapa warga kurang mampu di kawasan pesisir Kelurahan Lingkas Ujung untuk menyalurkan bantuan tunai.
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum IPPM Kaltara, Suryadi Sangkala menerangkan kegiatan sosial yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian Pemuda makassar terhadap persoalan sosial yang ada. Sehingga menurutnya, dengan kegiatan sederhana terhadap dapat berdampak besar bagi orang sekitar.
“Hari kami melakukan kunjungan ke beberapa warga yang membutuhkan bantuan. Dengan sedikit bantuan yang kami berikan diharapkan dapat meringankan beban orang yang membutuhkan,”ujarnya, Minggu, (02/01/2021).
Selain itu, tidak lupa IPPM menyambangi kediaman Agus Wandi salah seorang Buruh Pelabuhan yang terjerat hutang dan sempat berniat menjual satu ginjalnya. Melihat kondisi tersebut menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi IPPM dab tergerak untuk meringankan beban hidup Agus Wandi.
“Sebelumnya kami mendengar ada salah satu warga yang kesulitan karena terlilit hutang dan kabarnya sempat ingin menjual ginjalnya untuk melunasi hutangnya. Kami sangat prihatin mendengar kondisi ini sehingga kami memutuskan untuk menemui orang tersebut sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga lainnya,”terangnya.
Dalam kesempatan itu, salah satu masyarakat cukup terharu dan senang atas bantuan uang tunai yang diberikan. Sehingga salah satu warga tersebut sangat berterima kasih atas kepedulian IPPM tersebut.
“Terima kasih banyak, uang ini akan saya gunakan untuk keperluan sehari-hari. Kami sering kesulitan membayar kebutuhan, Karena penghasilan kami tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari,”ungkao Hasna (81), meneteskan air mata.