Upayakan Pengendalian Inflasi, KPwBI Lakukan Penanaman Bawang dan Cabai

Redaksi
Redaksi

TARAKAN – Sejalan dengan dicanangkannya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 10 Agustus 2022, dan arahan Presiden Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi pada 18 Agustus 2022.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara melakukan penanaman komoditas bawang dan cabai, selama Agustus 2022. Kegiatan penanaman ini dijelaskan Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Tedy Arief Budiman, dalam rangka mendorong pengendalian inflasi menjadi isu prioritas di daerah.

KPwBI provinsi Kaltara terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melakukan langkah-langkah pengendalian Inflasi, khususnya dari sisi suplai dan mendorong produksi untuk mendukung ketahanan pangan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Menindaklanjuti hal tersebut, pada Bulan Agustus 2022 lalu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan utara bekerjasama dengan pemerintah daerah, melaksanakan penanaman komoditas cabai dan bawang merah. Yang pertama, pada 16 Agustus 2022, yaitu melakukan penanaman 1000 (seribu) bibit cabai di Kota Tarakan,” terang Tedy Arief Budiman.

Kemudian selanjutnya, pada 23 Agustus 2022, melaksanakan demplot (demonstration plot) untuk komoditas bawang merah di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, dengan luasan lahan 1 hektare (Ha).

“ Kegiatan-kegiatan ini merupakan langkah awal untuk meningkatan kualitas dan kuantitas komoditas cabai maupun bawang merah, melakukan sosialiasi pentingnya menjaga ketersediaan dan pasokan komoditas pangan sumber inflasi, serta mendorong petani lokal untuk membudidayakan dan menjadi penghasil komoditas tersebut di Kaltara,” ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kata Tedy, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Utara pada bulan Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar 0,58 persen (mtm), setelah sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (mtm).

Perkembangan ini terutama dipengaruhi deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dan penurunan inflasi pada kelompok transportasi.

“Deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terutama dipengaruhi oleh deflasi pada cabai rawit dan tomat sejalan dengan peningkatan pasokan dengan masuknya masa panen di Kalimantan Utara maupun daerah pemasok,” ungkap Tedy.

Penurunan Inflasi pada kelompok Transportasi terutama dipengaruhi oleh turunnya tarif angkutan udara sejalan dengan penurunan harga avtur.

Lebih lanjut dikataka Tedy, secara tahun kalender, inflasi IHK pada Agustus 2022 di Provinsi Kalimantan Utara tercatat sebesar 3,10 persen setelah pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 3,70 persen. Inflasi tersebut masih lebih rendah dari inflasi tahun kalender secara nasional yang sebesar 3,63 persen.

“Ke depan Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah baik di pusat maupun di daerah guna menjaga tingkat inflasi di tengah potensi risiko inflasi dari sisi supply maupun demand,” tegasnya.

Adapun lanjutnya, dua kota penyumbang IHK Kaltara yaitu Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing tercatat deflasi sebesar 0,54 persen dan 0,71 persen. Dari total 90 Kota IHK nasional, Tarakan dan Tanjung Selor masing-masing menduduki peringkat 52 dan 63 inflasi tertinggi di Indonesia.

Kemudian lanjutnya, pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan terbesar yaitu cabai rawit minus 0,14 persen, tomat minus 0,14 persen, ikan layang minus 0,10 persen, daging ayam ras minus 0,08 persen dan bawang merah minus 0,07 persen.

“Deflasi yang terjadi pada komoditas tersebut didorong telah masuknya masa panen yang mendorong peningkatan pasokan terutama pada komoditas cabai rawit dan bawang merah di daerah Kalimantan Utara,” pungkasnya.

Share This Article
58 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *