Begini Pengakuan Mantan Penyintas Pada Terapi Drama Plasma Konvalesen

Redaksi
Redaksi

TARAKAN – Pandemi covid-19 yang belum.juga berakhir membuat pemerintah dan dunia medis melakukan berbagai upaya dalam menanggani covid-19. Salah satunya ialah metode terapi Plasma Konvalesen. Diketahui, terapi ini dapat dipahami sebagai transfer antibodi antara penyintas suatu infeksi kepada orang yang sedang menghadapi infeksi, dalam kasus ini, adalah infeksi Covid-19.

Plasma konvalesen juga diyakini mampu menurunkan risiko terjadinya gangguan pernapasan berat atau severe respiratory disease yang merupakan salah satu penyebab kematian tersering Covid-19.

Saat diwawancara Mario salah satu Warga Kelurahan Karang Anyar penyintas Covid-19 menerangkan, saat menjalani perawatan covid-19 di Salah satu rumah sakit di Kota Tarakan. Ia menjelaskan, secara pribadi ia merasakan terapi Plasma Konvalesen sangat efektif dan dapat memberi perubahan drastis pada tubuhnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Waktu itu saya menjalani perawatan dengan obat-obatan ternyata reaksinya kurang bagus, kemudian dalam proses perawatan Rumah Sakit menawarkan terapi Plasma Konvelesen, setelah menjalani terapi plasma konvalesen saya merasa segar sekali,”ungkapnya, (01/09).

Ia menerangkan, dalam perawatan dirinya memakan waktu 12 hari di rumah sakit. Meski begitu, menurutnya perawatan biasa juga dinilai cukup baik namun ia merasa tidak memberikan perubahan cepat.

“Saya lupa di hari ke berapa waktu itu disuntikan jam 9 malam, kemudian besoknya disuntikan lagi 1 kantong. Setelah badan saya terasa cukup segar dan gejala saya menghilang, setelah itu saya nyatakan sehat,”

“Sebenarnya menjalani perawatan dengan obat reaksinya bagus saja, cuma saya rasa masih kurang topcer lah. Begitu diberikan plasma memang terasa sangat berbeda, itu yang saya rasakan,”tukasnya.

Sebagai pasien yang pernah merasakan langsuny terapi plasma konvalesen, Ia mengharapkan masyarakat penyintas covid-19 dapat lebih banyak mendonorkan darahnya untuk memberi kesembuhan bagi pasien yang sedang menjalani perawatan. Sehingga angka kematian akibat covid-19 dapat diminimalisir.

“Saya sudah merasakan sendiri, saya berharap penyintas covid-19 dapat berbondong melakukan donor darah. Sehingga kita dapat lebih banyak membantu orang dan mengurangi angka kematian,”tutupnya.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *