BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL | Oleh: Muhammad, S.Kom., M.Kom. Dosen STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Tarakan Mahasiswa S3 Informatika Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Redaksi
Redaksi

BorneoNewsJournalist, Kaltara – Bulan Ramadan adalah bulan yang didalamnya Allah SWT memerintahkan orang beriman untuk berpuasa, sebagaimana dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah[2]: 183, “yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn; artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Bulan Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Islam di seluruh dunia, karena di bulan ini, setiap amalan dan ibadah yang dikerjakan mendapat pahala yang berlipat ganda. Setidaknya ada tiga hal yang Allah SWT janjikan kepada hamba-Nya di bulan Ramadhan. Dalam salah satu Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Ibn ‘Abbas, Allah berkata yang artinya: “Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah ‘azza wa jalla berseru sebanyak tiga kali: Adakah orang yang meminta, maka Aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertaubat, maka Aku terima taubatnya? dan adakah orang yang memohon ampunan, maka Aku ampuni dia?” (HR Al-Baihaqi).

Kampus Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Semua umat manusia memahami dan menyadari, bahwa saat ini mereka hidup pada suatu zaman, suatu keadaan, yang 20 atau bahkan 10 tahun lalu belum mampu membayangkan, bahwa teknologi akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sebuah keniscayaan, sebuah keharusan, di mana manusia harus menggunakan teknologi informasi, teknologi digitalisasi yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya. Tidak terkecuali dalam hal ini, bagaimana menjalani Bulan Ramadan ditengah “gempuran” teknologi digitalisasi yang semakin terstruktur, masif, dan sistematis. Ramadan tahun ini harus diniatkan menjadi Ramadan terbaik dari sebelumnya, termasuk bagaimana menghadirkan Ramadan di tengah-tengah kemajuan teknologi digitalisasi. Hal ini penting, karena tidak ada jaminan apapun, bahwa Ramadan tahun selanjutnya akan menjadi milik kita yang saat ini masih hidup.

Teknologi dapat membantu memperdalam pemahaman agama dan memperluas jaringan sosial yang positif, tetapi juga dapat mengganggu konsentrasi dan fokus dalam beribadah. Penggunaan teknologi yang bijak sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dan ibadah selama bulan Ramadan. Teknologi memengaruhi tradisi Ramadan dan bagaimana umat Islam dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman beribadah. Teknologi menawarkan kemudahan dalam mengakses sumber-sumber ilmu agama, mengikuti kajian-kajian agama, ceramah, dan bacaan Al-Quran dari berbagai belahan dunia. Media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk berbagi kebaikan dan memperluas jaringan sosial yang positif. Teknologi dapat membantu umat Islam untuk tetap terhubung dengan komunitasnya, termasuk untuk menemukan informasi tentang agama Islam. Namun, teknologi juga dapat mengganggu konsentrasi dan fokus dalam beribadah. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teknologi dengan bijak selama bulan Ramadan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tantangan utama adalah gangguan dari teknologi, seperti godaan untuk terlalu banyak menggunakan media sosial, permainan atau aplikasi lainnya. Namun, ada juga peluang untuk mengakses sumber-sumber ilmu agama dan berinovasi dalam beribadah melalui aplikasi dan platform digital.  Aplikasi digital dapat membantu menunjang kegiatan beribadah, seperti pengingat shalat dan Al-Qur’an digital. Sosial media juga dapat menjadi sarana untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan produktivitas dengan membuat konten-konten bermanfaat seputar keislaman. Namun, notifikasi dari aplikasi sosial media dapat memecah konsentrasi saat waktu shalat tiba, mengakibatkan keterlambatan atau bahkan pengabaian pelaksanaan shalat.

Ramadan dapat menjadi momentum untuk perubahan positif diri, termasuk mengurangi paparan teknologi yang berlebihan. Mengurangi waktu bermain media sosial dan lebih banyak berfokus pada refleksi diri serta ibadah, sehingga dapat membantu meningkatkan ketenangan batin. Teknologi informasi memiliki dampak yang signifikan terhadap pelaksanaan ibadah Ramadan. Di satu sisi, teknologi menawarkan berbagai kemudahan dan peluang untuk meningkatkan pengalaman beribadah. Di sisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan tantangan dan gangguan yang perlu diatasi dengan bijak. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menggunakan teknologi secara seimbang dan proporsional selama bulan Ramadan, sehingga dapat meraih manfaatnya tanpa mengabaikan esensi dari ibadah itu sendiri. Teknologi memengaruhi pelaksanaan ibadah Ramadan, misalnya doa online, pertemuan virtual, donasi zakat digital. Juga, bagaimana Ramadan memengaruhi penggunaan teknologi, misalnya peningkatan keterlibatan media sosial, perubahan perilaku online, perubahan etika dan moral menjadi lebih baik.

Sesungguhnya, Ramadan di era digital membawa banyak perubahan dalam cara umat Islam menjalankan ibadah, berinteraksi, dan memanfaatkan teknologi untuk memperkuat spiritualitas. Beberapa aspek dapat menjadi bahan pertimbangan, misalnya aplikasi Al-Qur’an dan tafsir digital untuk memudahkan tilawah, aplikasi pengingat waktu sholat dan jadwal imsakiyah, juga ada Streaming kajian keislaman dari ulama dan cendekiawan. Menyebarkan kebaikan melalui media sosial, misalnya berbagi konten positif seperti hadis, doa, dan refleksi Ramadan. Tidak kalah penting, adalah menjaga adab dalam berkomunikasi, tidak menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Menjadikan media sosial sebagai sarana dakwah dan inspirasi.

Kemajuan teknologi dalam dimanfaatkan untuk transaksi digital dalam pelayanan Zakat, Infaq, dan Sedekah. Banyak Platform zakat online yang tersedia untuk memudahkan umat Islam menunaikan kewajiban tanpa hambatan. Juga banyak program sedekah digital dan crowdfunding untuk membantu sesama. Ramadan di era digital sangat membantu dalam manajemen waktu, di mana tersedia aplikasi manajemen waktu yang dapat membantu mengatur jadwal ibadah dan aktivitas harian. Teknologi digital di Bulan ramadan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan silaturahmi, dengan konsep silaturahmi virtual. Pemanfaatan teknologi untuk tetap terhubung dengan keluarga dan saudara jauh, juga menghadiri kajian atau diskusi Ramadan secara daring untuk memperkaya ilmu. Tantangan era digital adalah bagaimana menggunakan teknologi sebagai sarana yang mendukung ibadah dan meningkatkan kualitas Ramadan, bukan sebaliknya. Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan iman, ilmu, dan amal dengan cara yang lebih relevan dengan zaman, agar tercapai derajat yang Allah janjikan, yaitu la‘allakum tattaqûn.

Pada bagian Surah Al-Baqarah[2], ayat 185: artinya “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” Ayat ini menekankan pentingnya Al-Qur’an sebagai panduan, yang dapat diakses melalui berbagai teknologi modern seperti aplikasi Al-Qur’an di smartphone.

Surah Yunus[10]: ayat 101: artinya “Katakanlah: ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.’ Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang yang tidak beriman.” Ayat ini mendorong umat Islam untuk menggunakan akal dan teknologi untuk memahami alam semesta, yang dapat diperluas ke dalam konteks penggunaan teknologi untuk meningkatkan ibadah dan pengetahuan agama selama Ramadan.

Surah Al-‘Alaq[96], Ayat 1-5: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” Ayat ini mengajak untuk membaca dan belajar, yang sangat relevan dengan penggunaan teknologi untuk mengakses kajian agama dan bacaan Al-Qur’an secara digital, terlebih jika pembelajaran itu dilakukan di Bulan Ramadan, yang dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *