TARAKAN – Belum lama ini warga sekitar Tanjung Pasir kota Tarakan diheboh kan dengan adanya kelompok yang diduga LGBT yakni pasangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang meresahkan masyarakat.
Dengan adanya hal ini pula, sebagian warga yang merasa terganggu dengan adanya hal itu mendatangi rumah ketua RT setempat guna mempertanyakan atau menindaklanjuti keberadaan kelompok LGBT di daerah Tanjung Pasir.
Salah satu warga RT 21, Solihin Efendi mengungkapkan bahwa kelompok LGBT di Tanjung Pasir cukup banyak. Terlebih, aktivitas mereka banyak mengganggu masyarakat.
“Ada yang sudah berkeluarga sampai bercerai karena diduga dilatarbelakangi keberadaan pelaku LGBT. Jadi ada yang sampai pisah sama suaminya. Itupun sudah berulang kali kejadian di Tanjung Pasir. Mereka bertengkar, lari sama perempuan tomboy atau diduga LGBT. Sampai pisah sama suami mereka, itu pun sudah berulang kali kejadian,” terangnya belum lama ini.
Sementara gangguan lain juga terjadi saat pasangan LGBT bertengkar. Apalagi cara mereka bertengkar melebihi pertengkaran rumah tangga suami istri.
“Bahkan, ribut macam suami istri. Hal ini meresahkan warga,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dia dapat, terdapat 20 jumlah pasangan diduga LGBT yang tersebar di beberapa RT Tanjung Pasir. Ia pun berharap agar kelompok ini segera diatasi.
“Saya berharap ada campur tangan pemerintah menindaklanjuti persoalan dugaan LGBT di wilayah tempat tinggalnya Tanjung Pasir mulai dri RT 21, RT 20, RT 19, RT 18 dan RT 17,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap ada tindakan tegas dari Pemkot Tarakan ataupun ke MUI Kota Tarakan untuk mengatasi kelompok ini.
“Keinginan warga mereka pergi bukannya tidak mengesampingkan Hak Asasi Manusia (HAM). Silahkan saja mereka bekerja di perusahaan wilayah Tanjung Pasir asalkan tidak tinggal di lingkungan warga. Silakan tinggal di mess perusahaan di sana. Karena kami takut memberi pengaruh buruk di perkampungan,” tandasnya.