TARAKAN – Semakin kuatnya desas-desus majunya Muhammad Haris dalam Pilkada 2024 menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Bahkan kabar yang beredar Kapala Kesbangpol Tarakan tersebut mulai lebih aktif dalam melakukan komunikasi dengan beberapa figur politik.
Saat dikonfirmasi, Haris menegaskan jika dirinya belum terpikir untuk maju. Meski tidak membantah kabar tersebut, namun ia menegaskan jika saat ini dirinya masih terfokus dalam menjalankan pengabdian sebagai Aparatul Sipil Negara (ASN) dalam membantu program Pemerintah kota.
“Masih belum, jadi saat ini kami masih mengabdi kepada masyarakat khususnya membantu walikota Tarakan. Tentunya sebagai komponen masyarakat Tarakan, harus siap berkontribusi bagi masa depan Tarakan,”ujarnya, (20/8).
“Saat ini masih belum terpikir untuk ke sana, tapi kan kita tidak bisa melarang juga masyarakat punya aspirasi gitu yah,”sambungnya.
Ia menilai isu tersebut sebenarnya berawal dari media dalam program poling. Sehingga hal tersebut mendapat respon positif sebagian pihak. Meski begitu, ia menanggapi hal tersebut secara positif.
“Saya pikir desas-desus itu berawal dari media (Radar Tarakan) yang membuat poling. Sebenarnya saya hanya menanggapinya secara positif. Artinya, kan ada aspirasi, kita kan hidup di negara Demokrasi, bahwa setiap warga negara berkewajiban untuk berkontribusi untuk memajukan kota Tarakan dengan segala problematikanya,”tuturnya.
Saat disinggung terkait, dukungan salah satu tokoh politikus Kaltara yang kerap menyebut dirinya, menurutnya ia hal tersebut sebagai sesuatu yang lumrah. Mengingat, ia dan salah satu politikus senior di Kaltara tersebut memiliki hubungan yang cukup baik.
“Sebetulnya kembali lagi kalau dari saya itu sah-sah saja, tapi sejauh ini saya menganggapnya bahwa tidak lebih karena saya sebagai anak atau murid. Sebagai sosok yang saya anggap sebagai Ayahanda, itu merupakan penghargaan terbesar kepada saya,”terangnya.
Lanjutnya, terkait dugaan isu kedekatannya dengan beberapa Partai Politik, ia meluruskan jika hal tersebut tidak terlepas dari perannya sebagai Kepala Kesbangpol yang harus selalu memantau aktivitas lembaga atau Partai untuk menjaga kondusifitas sosial. Sehingga ia menyebut hal tersebut tidak ada hubungannya dengan aktivitas politik.