HIJRAH DIGITAL MENUJU TAHUN BARU ISLAM PENUH BERKAH Oleh: Muhammad, S.Kom., M.Kom. Dosen STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Tarakan Mahasiswa S3 Informatika Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Redaksi

BorneoNewsJournalist.co.id – Hijrah adalah perpindahan, baik secara fisik maupun maknawi, dari suatu kondisi atau tempat menuju kondisi atau tempat lain yang lebih baik, terutama dalam konteks agama Islam. Hijrah secara umum bukan hanya merujuk pada peristiwa perpindahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Mekkah ke Madinah, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari. Hijrah juga dapat berarti perpindahan dari sesuatu yang negatif menuju sesuatu yang positif dan lebih bermakna, misalnya hijrah spiritual, hijrah kebiasaan buruk, hijrah sosial, atau bahkan hijrah digital.

 

Momentum hijrah ini perlu menjadi inspirasi besar bagi umat muslim di era modern, era digitalisasi saat ini. Kini, hijrah tidak hanya dalam bentuk fisik atau geografis, tapi juga sudah merambah ke ranah digital yang tak kalah penting dan strategis, yaitu Hijrah Digital. Konsep ini bukan sekadar tren teknologi, tetapi sebuah langkah aktualisasi nilai-nilai Islam di dunia maya yang semakin menyatu pada semua aspek kehidupan kekinian.

- Advertisement -
Ad imageAd image

 

Hijrah Digital adalah transformasi perilaku dan aktivitas ke ranah digital dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip syariah dan akhlak Islam. Kondisi dunia saat ini yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang membuka berbagai peluang dan tantangan bagi umat Islam. Ditengah derasnya informasi dan budaya yang beragam di internet, kaum muslim diharapkan melakukan hijrah digital dengan membangun eksistensi secara positif dan islami di dunia digital. Peralihan ini bukan hanya sekadar beradaptasi dengan teknologi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan Digital Akhlak, yaitu tata krama dan perilaku etis berlandaskan nilai moral Islam di lingkungan digital. Misalnya, menjauhi fitnah, hoaks, ujaran kebencian, serta menghargai privasi dan hak orang lain secara online. Selain itu, hijrah digital juga mencakup pemanfaatan teknologi untuk memperkuat iman, pendidikan agama, dan ekonomi syariah digital.

 

Di era serba digital saat ini, hampir setiap orang memiliki akses internet dan menggunakan media sosial serta platform digital sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua konten dan interaksi di ranah ini sejalan dengan nilai Islam. Banyak kasus penyebaran berita palsu, ujaran kebencian, pornografi, perjudian online, rentenir digital, dan perilaku tidak etis lainnya. Oleh sebab itu, hijrah digital menjadi sangat relevan sebagai gerakan untuk membawa umat muslim bertransformasi menjadi pengguna teknologi yang produktif, positif, dan berkah. Dalam bidang pendidikan misalnya, sudah banyak hadir aplikasi pembelajaran Al-Quran, hadits, dan ilmu Islam secara digital yang memudahkan akses umat dari seluruh penjuru dunia. Dalam ekonomi, fintech syariah dan marketplace halal pun membuka jalan bagi umat untuk berbisnis dan bertransaksi sesuai syariah. Ini adalah bukti nyata bagaimana hijrah digital mampu memberi manfaat besar di era kekinian.

 

Selain itu, hijrah digital juga memelihara kebersamaan komunitas melalui grup-grup diskusi, penggalangan dana zakat dan amal secara online, serta dakwah digital yang menjangkau lebih luas dengan cara yang lebih efektif dan inovatif. Kondisi pandemi yang mempercepat digitalisasi kehidupan semakin memperkuat urgensi hijrah digital sebagai bagian dari cara beribadah dan bermuamalah masa kini.

 

Tahun Baru Islam, yang menandai berakhirnya tahun hijriah sebelumnya dan dimulainya tahun hijriah berikutnya, menjadi momen refleksi dan pembaharuan diri. Hijrah digital menjadi resolusi penting dalam menyambut tahun baru Islam yang penuh berkah. Dengan melakukan hijrah digital yang sejati, umat Islam dapat memperbaiki kualitas diri dalam dunia digital yang kian kompleks. Resolusi hijrah digital ini mencakup beberapa hal seperti, (1) Menjaga akhlak di dunia maya, dengan berkomunikasi secara sopan, menghindari konten negatif, dan menyebarkan pesan kebaikan; (2) Mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk dakwah, yaitu dengan memanfaatkan media sosial dan aplikasi untuk menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang benar; (3) Memperkuat ekonomi syariah digital, misalnya dengan bertransaksi dalam platform yang halal, mendukung UMKM berbasis syariah, dan berinvestasi sesuai syariah; (4) Meningkatkan literasi digital Islami dengan memahami cara kerja teknologi secara kritis dan bertanggung jawab agar kebebasan digital tidak disalahgunakan; (5) Membangun komunitas muslim digital yang positif, dengan berpartisipasi dalam forum, komunitas, dan kegiatan sosial berbasis Islam yang memanfaatkan internet.

Dengan menjadikan hijrah digital sebagai bagian dari resolusi tahun baru Islam, umat muslim tidak hanya merefleksikan sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW secara spiritual tapi juga merealisasikan nilai-nilai hijrah dalam kehidupan modern yang revolusioner. Hijrah digital membawa berbagai manfaat besar, khususnya dalam pembentukan generasi muslim yang siap menghadapi tantangan zaman. Beberapa manfaat tersebut adalah (1) Memperkuat iman dan ilmu islam; (2)  Meningkatkan solidaritas umat; (3) Mendorong pertumbuhan ekonomi halal; (4)  Membangun reputasi positif muslim di dunia digital.

 

Selanjutnya, untuk mewujudkan hijrah digital yang sukses, umat harus memperhatikan beberapa hal penting, yaitu : (1) Pendidikan digital akhlak dengan memasukkan materi literasi digital berbasis Islam sejak dini; (2) Pengembangan konten Islami berkualitas dengan mendorong lebih banyak pembuatan konten dakwah dan edukasi yang menarik serta mudah dipahami; (3) Kolaborasi stakeholder, yaitu melibatkan pemerintah, lembaga keagamaan, pengusaha digital dan komunitas untuk sinergi membangun ekosistem hijrah digital; (4) Kewaspadaan terhadap risiko digital, hal ini misalnya dengan mengedukasi umat tentang keamanan data, privasi, dan dampak negatif teknologi.

Share This Article
3 Komentar

Tinggalkan Balasan