TARAKAN – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara dan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kaltimtara dr Franky Sientoro Sp.PD menerangkan saat ini tercatat varian mutasi covid-19 yang tersebar di dunia terdiri menjadi 3 yakni Alpha, Delta dan Beta yang tercatat pada WHO.
Dijelaskannya, dari 3 varian tersebut jenis Delta merupakan varian yang diyakini sebagai jenis paling berbahaya berdasarkan WHO. Mengingat sasaran varian Delta langsung menyerang ke paru-paru manusia.
“Secara klinis bahwa Delta merupakan gejala lebih berat dan penyebarannya lebih cepat dan lalu titik fokusnya langsung kepada titik paru-paru. Kalau yang lain, masih singgah di.saluran tenggorokan,”tuturnya, (11/07).
Meski begitu, pihaknya meyakini vaksinasi saat ini masih dapat menangkal varian baru meski efektivitasnya dianggap kecil. Oleh sebab itu secara nasional IDI mengusulkan jika Tenaga Kesehatan (Nakes) mendapat suntikan vaksin 3 kali untuk memperkuat antibodi yang diyakini telah mengalami penurunan.
“Teorinya sampai sekarang informasinya bisa, walaupun efektivitasnya lebih rendah. Kalau kena Delta dia (virus) dapat menutunkan antibodi sekitar 40 persen. Jadi cukup besar. Hampir semua tenaga kesehatan sudah divaksin,”tuturnya.
“IDI telah mengusulkan bahwa vaksin nakes dapat dilakukan 3 kali. Karena antibodi yang terbentuk sudah menurun. Karena dalam penelitian terbaru, 3 kali dianggap jauh lebih baik. Tentu vaksin 3 kali ini akan meningkatkan antibodi,”lanjutnya.
“Teorinya bukan semakin banyak orang divaksin maka semakin bagus, tapi harus melihat kondisi tubuh seseorang. Kalau antibodinya mulai menurun, maka dapat diperkuat lagi,”pungkasnya.