KPA Kaltara Gelar Sosialisasi dan Pemeriksaan HIV di Kampus STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Redaksi

TARAKAN – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kalimantan Utara bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara menggelar kegiatan edukasi bertema “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response” di Kampus STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah, pada Kamis (20/11/2025).

Ketua Panitia Kegiatan, Jomeidawathy, S.Si., Apt.,

Ketua Panitia Kegiatan, Jomeidawathy, S.Si., Apt., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya KPA untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya mahasiswa, mengenai pencegahan dan penanganan HIV di Kalimantan Utara.

“Kegiatan kami meliputi sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan HIV, khususnya bagi mahasiswa STMIK PPKIA. Selain itu, juga dilakukan mobile VCT atau pemeriksaan HIV secara langsung,” ungkap Jomeidawathy.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Menurutnya, mahasiswa menjadi sasaran utama edukasi tahun ini karena dianggap telah memiliki pola pikir yang lebih dewasa dan berada dalam lingkungan sosial yang berpotensi menimbulkan risiko penularan HIV.

“Kami berharap melalui edukasi ini, mahasiswa dapat menyebarluaskan informasi sekaligus mampu melindungi diri sendiri,” tambahnya.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya:
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara sekaligus Wakil Ketua KPA Provinsi Kaltara, Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Sainal, dr. Joao dari Timor Leste yang bergabung melalui Zoom.

Para narasumber memaparkan perkembangan kasus HIV secara global hingga data terkini di Kaltara dan Kota Tarakan, termasuk langkah-langkah penanggulangan serta aspek medis terkait penyebab, pencegahan, dan dampaknya.

Kasus HIV Ibarat Fenomena Gunung Es. Terkait perkembangan kasus HIV di Kaltara dalam lima tahun terakhir, Jomeidawathy menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kasus tidak selalu berarti situasi memburuk.

“Kasus HIV itu ibarat gunung es. Semakin tinggi angka screening, maka semakin banyak kasus yang terdeteksi. Ini justru hal positif karena masyarakat menjadi tahu status kesehatannya dan dapat mencegah penularan lebih lanjut,” jelasnya.

Setelah kegiatan di Tarakan, KPA Provinsi Kaltara akan melanjutkan agenda serupa di Kabupaten Bulungan dengan sasaran peserta yang berbeda. Tujuannya tetap sama, yakni memperluas pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang HIV-AIDS.

Harapan: Hilangkan Stigma dan Tingkatkan Deteksi Dini

Jomeidawathy menegaskan pentingnya menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang HIV-AIDS.

“Jangan takut untuk melakukan screening. Jika terdeteksi lebih awal, pengobatan dapat segera dilakukan sehingga penyandang HIV tetap bisa produktif dan menjalani kehidupan normal,” ujarnya.

KPA Kaltara berharap melalui kegiatan edukasi dan pemeriksaan langsung, masyarakat semakin memahami pentingnya deteksi dini, tidak lagi memberikan stigma negatif, serta berperan aktif dalam mencegah penyebaran HIV-AIDS di Kalimantan Utara.(****)

Share This Article