Tana Tidung – Penerkaman buaya kembali terjadi, Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir pada Rabu (16/02/2022) yang menimpah seorang warga bernama Luther.
Dilaporkan, sebelum diterkam, Luther sedang membersihkan tubuh di sungai di kanal sungai Supa, sekitar pukul 17.00 Wita sore.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Sesayap Hilir AKP Jamin menceritakan sebelum diterkam buaya, korban (Luther) bersama dua keponakannya sedang mengantar balok Ulin ke daerah Bebatu. Seusai mengantarkan balok Ulin, ia sempat dilarang sang ponakan untuk mencuci sepatu karena sungai tersebut diketahui memiliki penghuni predator ganas yakni buaya.
“Koraban ini sempat dilarang sama keponakannya tapi akhirnya dia tetap mencuci sepatu karena yakin di pinggir kanal tidak ada buaya,” jelasnya
Namun naas, tak berselang lama saat membersihkan sepatu tiba-tiba ia disambar predator dan menariknya ke air. Sontak hal membuat kedua ponakan berusaha membantunya dan mencari bantuan. Namun akhirnya buaya membaya luter masuk ke dalam air.
Sementara itu Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin melalui Kasi Ops dan Kesiapsiagaan Dede Harian menerangkan kejadian ini telah terjadi berulangkali namun hingga saat ini pihaknya belum memiliki spesialis dalam penanganan atau penjinakan buaya.
“Memang di situ (Sungai Supa) rawan penyerangan buaya, kita hanya mengimbau saja untuk masyarakat, jadi biasanya buaya-buaya itu memang rentan timbulnya sore, untuk mencari makanan,” tuturnya.
Ia menuturkan, tentu saja ini bukanlah kasus pertama kalinya. Namun, sebelumnya peristiwa serupa sempat terjadi.
“Kamit akan mengkaji terkait rata-rata musibah penyerangan buaya kepada manusia, termasuk penanganannya juga,”jelasnya.
Diketahui, operasi pencarian korban tersebut sedikitnya mengerahkan 5 personel Basarnas dengan fasilitas Aquaeyes yang mampu mendeteksi keberadaan makhluk hidup di bawah air.
“kami masih berupaya mencari korban dengan alat sensor ini. Jadi ini sensor suhu tubuh ya suhu panas tubuh manusia,” tutupnya.