TARAKAN – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Sulaiman dan Adri Patton, yang menggunakan akronim “SULTON,” menyampaikan berbagai gagasan strategis dalam uji publik bertema “Menantang yang Matang” yang digelar oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kaltara, Sabtu (21/9), di Hotel Duta, Tarakan. Salah satu gagasan utama yang disampaikan adalah narasi perubahan radikal untuk kemajuan Kaltara.
Sulaiman menjelaskan bahwa perubahan radikal yang mereka usung bukan sekadar angan-angan, melainkan ide yang harus diwujudkan. Narasi ini, menurutnya, bertujuan untuk membuat lompatan pemikiran dan tindakan yang signifikan demi membawa perbaikan di berbagai sektor di Kaltara. “Dengan narasi ini, kami mungkin dianggap gila, tetapi ini adalah logika berpikir yang ideal untuk memperbaiki Kaltara,” tegasnya.
Dalam paparannya, pasangan SULTON berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik. Mereka berencana menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Sulaiman menekankan pentingnya digitalisasi sistem untuk melibatkan masyarakat dalam mengawasi kinerja pelayanan publik.
Kaltara Bersinergi: Kolaborasi dengan Kepala Daerah
Sulaiman juga menekankan pentingnya kolaborasi antara gubernur dan kepala daerah seperti bupati dan wali kota dalam membangun Kaltara. Dengan slogan “Kaltara Bersinergi,” Sulaiman menginginkan keberhasilan pembangunan di daerah diakui sebagai hasil kerja sama seluruh pihak, bukan semata-mata karena peran gubernur. “Ke depan, kami memimpin bupati dan wali kota untuk membangun daerahnya. Kami akan memperkuat di luar kemampuan mereka. Atas nama mereka, bukan gubernur,” tegas Sulaiman.
Peningkatan Produktivitas dan SDM Prioritas Pasangan SULTON
Pasangan SULTON juga menargetkan perubahan radikal di sektor produktivitas, termasuk peningkatan hasil tambang, perikanan, pertambakan, serta sektor pertanian. Sulaiman memaparkan bahwa peningkatan produktivitas ini dapat dicapai melalui program pembenihan, pengelolaan tambak yang baik, optimalisasi pasar, dan penanganan pasca panen. Mereka juga berkomitmen memperbaiki distribusi pupuk untuk petani serta menerapkan manajemen pengadaan yang lebih efisien.
Di sektor infrastruktur, Sulaiman mengusulkan konsep pembangunan daerah terpencil dengan melibatkan TNI melalui operasi militer non-perang, mirip dengan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Mudah-mudahan konsep ini bisa kami wujudkan untuk membuka keterisolasian di wilayah perbatasan,” tambahnya.
Peningkatan SDM: Fokus Adri Patton
Adri Patton, yang juga mantan Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT), menekankan pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltara. Menurutnya, SDM yang unggul akan mendorong penyerapan tenaga kerja dan menekan angka pengangguran. Mereka berjanji memaksimalkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 20 persen untuk sektor pendidikan, sesuai amanat undang-undang.
Selain itu, Adri juga berkomitmen untuk memastikan program beasiswa diberikan secara tepat sasaran agar tidak ada lagi masyarakat yang putus kuliah karena kekurangan biaya. “Kami juga akan melibatkan perusahaan dan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pendidikan,” ungkapnya.
Dengan berbagai gagasan tersebut, pasangan SULTON berharap dapat membawa perubahan signifikan dan berkelanjutan di Kaltara jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur.