TARAKAN HIBOT MENUJU KOTA BERKEMAJUAN Oleh: Muhammad, S.Kom., M.Kom. Dosen STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Tarakan Mahasiswa S3 Informatika UAD, Yogyakarta

Redaksi

Borneonewsjournalist.co.id – Tanggal 15 Desember 2025, Kota Tarakan akan merayakan Hari Jadi yang ke-28 sejak didirikan. Sebuah perjalanan panjang, penuh tantangan, dan penuh harapan. Dari sebuah kota kecil di ujung utara Kalimantan, Tarakan telah tumbuh menjadi bagian penting dari wilayah Kalimantan Utara yang dinamis dan berdaya saing tinggi. Tema tahun ini adalah HIBOT, “Handal, Inovatif, Berbudaya, Oenggoel dan Tangguh”. Bukan sekadar singkatan, melainkan komitmen kolektif atas visi dan misi pembangunan Tarakan di masa depan.

Handal: Berdiri di Atas Fondasi Kekuatan
Kota Tarakan telah terbukti handal dalam menghadapi tantangan geografis, iklim, dan ekonomi. Dari infrastruktur dasar hingga pelayanan publik, seluruh sistem pemerintahan kota telah berkembang dengan konsistensi dan keandalan. Handal bukan hanya soal ketahanan fisik, melainkan juga ketahanan mental dan spiritual, sejalan dengan semangat warganya yang gigih. Dari pelayanan publik yang mulai modern, hingga respon cepat terhadap bencana alam dan krisis kesehatan, kinerja pemerintah kota telah terbukti handal dalam menangani tugas-tugas strategis. Handal juga berarti keandalan dalam menyediakan listrik dan air bersih, infrastruktur yang tahan bencana, seperti jembatan dan jalan yang terus diperkuat, ketersediaan layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, di balik angka-angka itu, yang paling penting adalah kepercayaan warga. Kota tidak dibangun secara fisik saja, namun ia dibangun berdasarkan kepercayaan yang terus terjaga.

Inovatif: Menjelajahi Masa Depan dengan Gagasan Baru
Inovasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Di era digital dan revolusi industri 4.0, Tarakan harus menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan. Mulai dari e-government hingga pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan melalui teknologi. Inovasi harus menjadi darah dalam organisasi pemerintahan dan kehidupan warga. Kota inovatif adalah kota yang menerapkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warganya, terjadi keterbukaan informasi, serta tercipta partisipasi aktif antara warga dan pemerintah. Dengan Inovatif, Tarakan tak hanya mengejar pembangunan, tapi menciptakan pola baru. Inovasi bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang cara berpikir yang berani, kreatif, dan proaktif.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Berbudaya: Mempertahankan Jiwa dan Akar
Di tengah kemajuan modern, jangan sampai kita kehilangan jati diri. Tarakan adalah kota dengan keberagaman budaya, dari tradisi Tidung, Dayak, Bugis, Makassar, Jawa, Banjar, Nusa Tenggara, Aceh, dan budaya lainnya dari seluruh nusantara. Setiap upacara adat, kesenian tradisional, dan bahasa daerah adalah warisan emas yang harus kita jaga. Masyarakat dan pemerintah harus bersatu untuk melestarikan budaya, menjadikannya sumber kebanggaan dan daya tarik, baik bagi warga maupun wisatawan. Kita harus melestarikan budaya bukan karena kuno, tapi karena budaya adalah fondasi identitas yang menahan kita dari arus global yang cepat. Kota berbudaya adalah kota yang kaya akan adat istiadat, seni, dan tradisi yang dilestarikan serta terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Kota berbudaya memiliki infrastruktur pendukung budaya seperti museum, galeri, dan ruang publik untuk kegiatan seni, serta masyarakat yang heterogen namun menjunjung tinggi nilai dari budaya lokal. Tokoh agama memainkan peran krusial dalam menjaga budaya, mengedukasi masyarakat tentang makna budaya, menjadi teladan moral dan etika, serta mempromosikan harmoni dan toleransi antarumat beragama untuk memperkuat persatuan bangsa.

Oenggoel: Kekuatan yang Kalem, Tapi Tak Terbendung
Kata “Oenggoel” menggambarkan semangat sabar, fokus, dan kuat dalam diam. Semangat ini tercermin dalam kerja keras warga, keberanian para nelayan, dan ketekunan para petani. Oenggoel bukan kelemahan, tapi kekuatan tersembunyi. Ia adalah jiwa kota yang tidak pernah menyerah meski harus berhadapan dengan ombak besar. Sebuah kota bukan diukur hanya dari gedung megah, tapi dari kekuatan batin warganya, dan Tarakan punya banyak yang Oenggoel. Kita perlu menghargai Oenggoel bukan hanya sebagai simbol, tapi sebagai sosok inspirasi utama, karena inilah warga Tarakan yang sesungguhnya. Tidak berteriak, tapi bekerja keras, tidak mencari perhatian, tapi melaksanakan tugas, tidak menyerah, meski dihamputi rintangan.

Tangguh: Melangkah Maju Meski di Tengah Badai
Tangguh adalah kunci utama dari HIBOT. Sebagai kota maritim yang rentan terhadap bencana alam dan perubahan iklim, kesiapan, ketahanan dan ketangguhan menjadi prioritas. Kota Tarakan harus siap menghadapi banjir rob, tantangan pembangunan infrastruktur, tantangan ekonomi global, isu pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Dengan perencanaan matang, kerja sama lintas sektor, dan semangat gotong royong, Tarakan akan menjadi kota yang tangguh bukan karena tidak tergoyahkan, tapi karena mampu bangkit setiap kali jatuh.

Tahun 2025 adalah momen penting. Tidak hanya perayaan usia 28 tahun, tapi juga awal dari era baru di mana budaya, inovasi, dan kesejahteraan dibangun secara seimbang. Kita bukan lagi sekadar merayakan hari jadi, namun kita sedang memperkuat jati diri kota, membentuk generasi baru, dan menegaskan bahwa Tarakan bukan cuma kota yang bertumbuh, Tarakan adalah kota yang mampu memimpin dengan hati, otak, dan semangat menuju kota yang berkemajuan, yaitu kota yang menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kualitas hidup penduduk, dan keberlanjutan lingkungan.

Seluruh masyarakat menjaga nilai HIBOT dalam setiap tindakan. Pemerintah, tingkatkan transparansi, efisiensi, dan kepedulian terhadap rakyat. Pelaku usaha dan pemuda, jadikan inovasi sebagai kekuatan kompetitif. Pelajar dan mahasiswa, jadikan budaya sebagai inspirasi, bukan batu sandungan. Biarkan kota ini terus tumbuh dengan kebanggaan, keberanian, dan kehadiran yang bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia.

Share This Article