Tarakan – Pemuda Muhammadiyah Tarakan akan segera melaksanakan Musyawarah Daerah (Musyda) VI, sebuah agenda rutin empat tahunan sesuai amanah AD ART Pemuda Muhammadiyah. Musyda ini bertujuan untuk memilih Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Tarakan periode 2024-2029. Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Tarakan, Harjo Solaika, menyampaikan bahwa Musyda dijadwalkan pada Juni 2024 dengan persiapan yang hampir selesai.
“Alhamdulillah, tadi kami sudah melaksanakan rapat persiapan panitia. Mulai dari OC, SC, hingga Panlih, semua persiapan sudah mencapai 80%. Insya Allah kami siap melaksanakan Musyda,” ungkap Harjo.

Musyda VI Pemuda Muhammadiyah Tarakan akan diadakan di Aula Pertemuan Gedung Panti Putri Melati Aisyiyah, Sebengkok Waru. Acara ini akan melibatkan empat Pimpinan Cabang se-Tarakan dengan total 52 pemegang hak suara yang akan memilih formatur PDPM Tarakan.
“Pelaksanaan Musyda nanti akan dipusatkan di Aula Panti Putri Melati Aisyiyah, Sebengkok Waru. Total ada sekitar 52 pemegang hak suara yang akan memilih formatur Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Tarakan,” jelas Harjo.
Harjo juga menyebutkan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk menyeleksi calon pemimpin Pemuda Muhammadiyah yang siap menyukseskan musyawarah tertinggi tingkat daerah tersebut.
Musyda kali ini mengusung tema “Pemuda Negarawan Menebar Harapan.” Tema ini mencerminkan visi Pemuda Muhammadiyah secara nasional untuk menciptakan kader-kader yang berjiwa negarawan, siap menempatkan posisinya untuk kemajuan bangsa serta menghadirkan gagasan-gagasan konstruktif.
“Pemuda Negarawan adalah tema besar Pemuda Muhammadiyah secara nasional. Artinya, Pemuda Muhammadiyah ingin konsen bagaimana menciptakan kader-kader yang berjiwa negarawan. Seorang pemuda negarawan selalu siap menempatkan posisinya untuk melahirkan sifat-sifat konstruktif bagi kemajuan bangsa serta menghadirkan gagasan-gagasan untuk kemajuan terlebih khusus ke daerah,” tegas Harjo.
Musyda, sebagai forum pimpinan tertinggi di tingkat daerah, akan lebih berfokus pada diskusi dan program konkret yang membahas gagasan-gagasan konstruktif. Tujuannya adalah agar Pemuda Muhammadiyah bisa menghasilkan karya-karya yang bermanfaat tidak hanya bagi Keluarga Besar Muhammadiyah, tetapi juga bagi masyarakat luas.
“Di Musyda nanti, kita akan banyak memanfaatkan waktu untuk membahas tentang gagasan-gagasan konstruktif. Bagaimana Pemuda Muhammadiyah bisa melahirkan karya-karya yang bermanfaat baik untuk Keluarga Besar Muhammadiyah maupun masyarakat secara luas. Jadi, kami ingin nanti di Musyda banyak berdiskusi tentang program dan kerja-kerja nyata,” ungkap Harjo.
Ketika ditanya apakah akan maju kembali pada periode kedua, Harjo menyerahkan sepenuhnya kepada peserta yang memiliki hak suara.
“Kita di Muhammadiyah dilarang untuk meminta jabatan apapun. Namun, apabila diberikan amanah, sebagai kader insya Allah siap lahir batin untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan,” tutup Harjo.