KAWAL PEMBANGUNAN PLTA MENTARANG, PANGERAN MARTINUS SIAP BERSINERGI DENGAN POLRI

Redaksi
Redaksi

BorneoNewsJournalist.co.id – Tak terasa sudah 2 tahun berlalu, sejak Presiden RI Ke 7 yakni bapak Jokowi melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) PLTA Mentarang Induk PT Kayan Hydropower Nusantara, di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, pada Rabu, 1 Maret 2023. PLTA ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui lapangan kerja baru, peningkatan ekonomi lokal, dan irigasi pertanian. Selain itu, PLTA ini akan menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan bagi industri hijau dan masyarakat, serta mendukung ketahanan pasokan listrik untuk Ibu Kota Nusantara.

Namun dalam proses pembangunanya, tentu banyak Dinamika yang menjadi tantangan bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat terdampak dari pembangunan PLTA tersebut. Masalah ganti rugi lahan, wilayah adat maupun cagar budaya yang dimiliki oleh masyarakat Adat setempat kerap menjadi hambatan jika tidak dikomunikasikan dengan baik.

“Salah satunya adalah masalah ganti rugi lahan dan cagar budaya yang ada di mentarang hulu, saat ini masih dalam proses diskusi” ujar Bapak Pangeran Martinus saat ditemui di kediamannya di Desa Long Semamu.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi pembangunan PLTA Mentarang jika semua pihak dapat berkomunikasi dengan baik, serta saling memahami dari sudut pandang masing-masing pihak” ujar beliau yang merupakan Salah satu Tokoh Masyarakat Adat di wilayah mentarang hulu selama hampir 2 dekade terakhir ini.

Beliau berharap agar Pembangunan PLTA memiliki dampak positif terhadap Infrastruktur daerah, seperti Jaringan Listrik, dimana Pembangunan PLTA akan mendorong pembangunan jaringan listrik yang lebih luas, sehingga energi listrik dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat, termasuk di daerah terpencil seperti Masyarakat yang ada di Desa Long Semamu Mentarang Hulu, termasuk Peningkatan Kesejahteraan masyarakat, baik melalui lapangan kerja, peningkatan ekonomi, maupun akses terhadap energi listrik.

Untuk itu beliau siap bersinergi dengan POLRI termasuk Satuan Brimob dalam mengawal proses pembangunan PLTA Mentarang, termasuk mendampingi Aparat Keamanan sebagai jembatan komunikasi antara Masyarakat Adat dengan Pemerintah maupun pengembang PLTA mentarang.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *