Guru Besar Infokom Mengabdi: Prof. Sunardi Beri Pendampingan Pengembangan SDM dan Institusi di STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Redaksi

TARAKAN – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) PPKIA Tarakanita Rahmawati menjadi salah satu kampus di Kota Tarakan yang mendapatkan pendampingan dari program Guru Besar Infokom Mengabdi (GBIM). Kegiatan ini diisi dengan Sharing Session bertema “Generative AI pada Data Mining” yang dibawakan oleh Prof. Ir. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D, Guru Besar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Prof. Ir. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D, Guru Besar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. saat Memberikan materi kepada Civitas Akademika STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Kota Tarakan

Dalam wawancara bersama Borneonewsjournalist.co.id, Prof. Sunardi menjelaskan bahwa program GBIM merupakan bentuk pengabdian para profesor yang tergabung dalam LAM Infokom (Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer). Program ini bertujuan memberikan pendampingan kepada perguruan tinggi, khususnya kampus-kampus di daerah yang memerlukan pembinaan dalam berbagai aspek pengembangan institusi.

Prof. Ir. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D, Guru Besar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Saat melakukan Diskusi bersama Civitas Akademika STMIK PPKIA TARAKANITA RAHMAWATI KOTA TARAKAN

“Program ini adalah program pelayanan yang diinisiasi para profesor di LAM Infokom. Banyak perguruan tinggi di daerah yang perlu dibantu sesuai kebutuhan, mulai dari penyusunan visi misi, kurikulum, persiapan akreditasi hingga pengembangan SDM dan institusi,” ujar Prof. Sunardi, Rabu (19/11/2025).

- Advertisement -
Ad imageAd image

Selama berada di Kalimantan Utara, Prof. Sunardi fokus memberikan pendampingan kepada empat perguruan tinggi, yakni:

1. Universitas Borneo Tarakan (UBT) – didampingi sejak April dengan pertemuan rutin untuk penyusunan kurikulum dari awal hingga selesai.
2. Politeknik Kalimantan Utara (Poltek Kaltara) – pendampingan difokuskan pada pengembangan SDM, S3, akreditasi, serta penguatan institusi.
3. Institut Teknologi Muhammadiyah (Instekmu) – kampus baru yang memerlukan arahan dalam tata kelola institusi.
4. STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati – fokus pendampingan pada pengembangan SDM, institusi, serta pemahaman dosen terkait peran tridharma.

Prof. Sunardi menegaskan bahwa pendampingan tidak hanya untuk perguruan tinggi swasta, tetapi juga negeri yang membutuhkan dukungan dalam peningkatan kualitas akademik.

Dalam sesi berbagi bersama civitas akademika STMIK PPKIA, Prof. Sunardi menekankan pentingnya peran dosen yang bekerja secara normal, yakni menjalankan pengajaran, penelitian, publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Jika dosen bekerja normal sesuai tridharma, maka perguruan tinggi akan berkembang secara normal juga. SDM yang kuat akan mendorong institusi semakin maju,” jelasnya.

Menurut Prof. Sunardi, tujuan besar program GBIM adalah mengurangi kesenjangan kualitas antara perguruan tinggi besar yang sebagian besar berada di Jawa dengan kampus-kampus di luar Jawa.

Keterbatasan jumlah dosen, publikasi, dan guru besar di daerah menjadi tantangan yang ingin dijawab melalui pendampingan berkelanjutan.

“Harapannya, kualitas perguruan tinggi yang kami dampingi semakin mendekati kampus-kampus besar, sehingga disparitasnya tidak lagi terlalu jauh,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa profesor-profesor LAM Infokom tersebar ke seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, untuk memastikan pemerataan kualitas pendidikan di bidang informatika dan komputer.

Pendampingan ini diharapkan mampu memperkuat kualitas SDM, tata kelola institusi, dan relevansi kurikulum di era digital yang berkembang pesat, termasuk pemanfaatan Generative AI dalam data mining.

Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara akademisi nasional dan perguruan tinggi daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia.(****)

Share This Article