HMI Cabang Nunukan Gelar Program “HMI Masuk Desa” di Sebatik Barat: Perkuat Ketahanan Desa, Tolak Radikalisme dan Terorisme

Redaksi

Nunukan, KALTARA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nunukan kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat karakter dan ketahanan sosial masyarakat desa melalui program unggulan “HMI Masuk Desa”. Pada pelaksanaan kali ini, kegiatan dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) bertema “Desa Damai, Indonesia Tangguh: Menolak Radikalisme dan Terorisme” yang digelar di Aula SMK Negeri 1 Sebatik Barat.

FGD tersebut diikuti puluhan siswa dan siswi SMK Negeri 1 Sebatik Barat, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan, di antaranya Kepala SMK Negeri 1 Sebatik Barat, Kapolsek Sebatik Barat, Kepala Desa Liang Bunyu, serta narasumber dari Badan Kesbangpol Kabupaten Nunukan dan Densus 88 Satgaswil Kaltara.

Ketua Umum HMI Cabang Nunukan dalam sambutannya menyampaikan bahwa program “HMI Masuk Desa” merupakan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa Islam untuk menjaga keutuhan bangsa, terutama di tengah tantangan ideologi transnasional yang dapat masuk hingga ke tingkat desa.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“HMI hadir bukan hanya di kampus, tetapi juga di tengah masyarakat desa. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan nilai kebangsaan dan keislaman yang moderat agar generasi muda tidak mudah terpengaruh paham radikal dan intoleran,” ujarnya.

Perwakilan Densus 88 Satgaswil Kaltara dalam materinya menekankan pentingnya kewaspadaan dini terhadap penyebaran radikalisme di lingkungan pendidikan maupun masyarakat. Ia menegaskan bahwa radikalisme sering kali bermula dari penyebaran narasi kebencian di ruang digital sebelum berkembang menjadi tindakan yang lebih ekstrem.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Nunukan menyoroti pentingnya peran pemuda dalam menjaga ketahanan ideologi. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, lembaga pendidikan, dan organisasi kepemudaan seperti HMI sangat dibutuhkan untuk memperkuat nasionalisme di tingkat akar rumput.

“Membangun desa damai berarti membangun Indonesia dari bawah. Ketahanan ideologi bangsa bermula dari masyarakat desa yang sadar, terbuka, dan bersatu,” tegasnya.

FGD ini menjadi bagian dari rangkaian program “HMI Masuk Desa” yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan pelatihan kepemimpinan dan literasi digital di Desa Liang Bunyu. HMI Cabang Nunukan menargetkan keberlanjutan program ini di berbagai desa perbatasan sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam menjaga stabilitas sosial dan memperkuat nilai kebangsaan.

Sebagai penutup, Ketua Umum HMI Cabang Nunukan menegaskan bahwa “HMI Masuk Desa” bukan sekadar agenda seremonial, tetapi merupakan gerakan intelektual dan sosial untuk mewujudkan desa yang damai, toleran, dan tangguh menghadapi ancaman ideologi destruktif.(****)

Share This Article