BBM Naik Lagi, Pertamina Klaim Akibat Konflik Perang Rusia-Ukraina

Redaksi
Redaksi

TARAKAN – Di tahun 2022 ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi mengalami kenaikan. Hal ini diklaim terjadi lantaran tidak stabilnya harga minya dunia.

Saat dikonfirmasi, Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria menerangkan, kenaikan BBM terjadi pada jenis non subsidi ini yakni Pertamax Turbo dan Pertamax Dexlite. Sebelumnya, harga Pertamax Turbo Rp 14.800 namun setelah penyesuaian menjadi Rp 16.550. Begitupun dengan Pertamax Dexlite sebelum kenaikan Rp 13.250 menjadi Rp 15.350.

“Untuk Pertamina Dex dari Rp. 14.000 menjadi Rp 16.850, ini hanya untuk yang non subsidi yang mengalami kenaikan sedangkan untuk yang subsidi masih sama,”terangnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dikatakannya, untuk harga BBM subsidi sendiri dilanjutkan Satria Pertalite masih dengan harga Rp 7.850 perliter dan Solar Rp 5.150. Untuk harga LPG 3 kilogram juga masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun untuk harga LPG 5,5 hingga 12 kilogram mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000.

“Penyesuaian harga karena terdapat konflik antar negara Ukraina dan Rusia. Kemudian harga minyak dunia trennya tinggi gitu, belum ada tren yang turun. Saat ini saja sudah menyentuh hampir berapa barel gitu, jadi Pertamina perlu menyesuaikan harga BBM non subsidi. Ini juga sudah sesuai ketentuan dari Pertamina,” tuturnya.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *