MALINAU – Sebuah perbincangan eksklusif di kanal resmi media lokal Pijar Malinau, Rabu (30/10/2025), menghadirkan Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H. dalam dialog inspiratif bertajuk “Makna Budaya yang Hidup”. Dalam wawancara tersebut, Wempi menegaskan bahwa budaya bukan sekadar tradisi turun-temurun, tetapi napas yang menyatukan masyarakat sekaligus menggerakkan roda perekonomian di Bumi Intimung.
Perbincangan yang berlangsung hangat dan reflektif itu membahas berbagai hal, mulai dari kemeriahan Festival Budaya Irau ke-11 hingga kisah harmoni lintas etnis yang menjadikan Malinau dikenal sebagai “Indonesia Mini” — simbol keberagaman yang hidup dalam kebersamaan.
“Dimanapun kita berada, kita harus bangga menjadi orang Indonesia, dan kita harus bangga dengan budaya kita,” ujar Wempi dengan tegas.
Menurutnya, budaya memiliki kekuatan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pemerintah, kata Wempi, berperan sebagai fasilitator agar kegiatan budaya tetap menjadi milik masyarakat dan lembaga adat, bukan hanya milik pemerintah.
“Kegiatan itu seyogianya milik lembaga-lembaga adat, milik masyarakat Malinau itu sendiri. Tidak mungkin UMKM bisa terdampak kalau tidak ada aktivitas. Karena dengan adanya aktivitas budaya, pelaku UMKM mendapatkan peluang, dan efek ekonominya meluas ke berbagai sektor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wempi menekankan pentingnya membuka ruang bagi setiap warga untuk berkreasi dan berkontribusi sesuai talenta masing-masing. Ia menilai, keberagaman potensi masyarakat harus terus difasilitasi agar bisa berkembang tanpa batas.
“Setiap orang punya talenta, bisa sama atau berbeda. Tapi ruang dan tempat inilah yang harus terus kita buka secara luas agar semua potensi bisa tumbuh bersama,” tuturnya.
Melalui wawancara ini, Bupati Wempi mengajak seluruh masyarakat Malinau untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan menjadikan budaya sebagai fondasi dalam membangun masa depan daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera.(****)




