TARAKAN -Kecelakaan Speedboat yang terjadi pada Senin (16/5/2022) telah menghilangkan 2 korban remaja laki-laki yakni Rapik dan Fahri. Hingga memasuki hari kedua pencarian, dua korban yakni Rapik dan Fahri belum juga ditemukan. Dalam pencarian seluruh keluarga turut terjun mencari dua remaja tersebut tak terkecuali orangtua korban bersama Tim SAR Tarakan dan personel Sat Polairud Polres Tarakan.
Saat dikonfirmasi, Mama Luku keluarga korban menerangkan hingga saat ini ia dan keluarga turut mencari kedua korban. Diketahui kedua remaja tersebut sebelumnya ikut bersama pamannya untuk menyambang (membeli) hasil tangkapan kepiting di tambak. Sepulang dari tambak, peristiwa naas menimpah speedboat yang ditumpanginya dan alhasil remaja tersebut belum ditemukam.
“Banyak semalam ikut mencari. Sudah jalan ke laut hari ini dan mulai tadi malam dicari,” urainya. Nama korban Rafik dan Fahri baru saja pulang dari lokasi pertambakan dan hendak balik ke Tarakan.
“Dia ikut Om-nya menyambang. Mereka berdua bersepupu. Yang satunya ikut tempat pamannya setelah dari tambak,” urainya.
Diketahui, Rapik masib berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMP, sementara Fahri masih berusia 12 tahun atau masih duduk di bangku kelas enam SD.
“Ibunya mereka bersaudara berdua. Tinggalnya di Jalan Aki Balak. Bapaknya juga ikut mencari di laut,” ungkapnya.
Pencarian keduanya menemui tantangan lantaran gelombang yang cukup tinggi dan cuaca tidak mendukung akhirnya pencarian dilanjutkan hari ini.
“Mereka di speedboat 40 PK, mereka tiga orang, yang satunya pamannya ada sekarang di rumah sakit yang jadi motoris, posisi dia dari tambak sudah mau sampai ke Beringin,”terangnya.
Sementara itu, kondisi korban yang selamat yakni paman kedua remaja tersebut dinyatakan selamat masih dirawat dan masih proses pemulihan.
“Pamannya masih sakit dadanya kadang juga pingsan dia. Sudah siuman pingsan lagi. Dia memang kerja menyambang, beli kepiting,” ujarnya.