TARAKAN – Kondisi Jalan Juwata Permai kembali menjadi perbincangan masyarakat. Warga menyoroti kerusakan yang mulai terlihat pada ruas jalan tersebut, padahal perbaikan aspal baru dilakukan belum genap satu tahun. Hal ini memunculkan pertanyaan publik mengenai kualitas pengerjaan dan ketahanan fasilitas umum yang diberikan.

Syaid Abdul Rauf, warga Tarakan yang juga pengamat sosial dan fasilitas umum Kota Tarakan, menilai kerusakan yang muncul berupa lubang kecil menyerupai mangkuk dan retakan skala kecil wajar menimbulkan keresahan masyarakat.
“Masyarakat baru saja merasakan kenyamanan sebagai pengguna fasilitas umum, khususnya jalan raya. Namun kini sudah terlihat kerusakan. Usia proyek belum satu tahun, tapi sudah ada masalah. Wajar jika masyarakat bertanya-tanya,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini menjadi bentuk kontrol sosial yang menunjukkan perhatian warga terhadap pembangunan daerah. Jalan Juwata Permai disebut belum sepenuhnya memberikan kenyamanan bagi pengguna, termasuk para PNS yang rutin melintasi kawasan tersebut.
Syaid menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Tarakan telah berkontribusi melalui pembayaran pajak. Karena itu, ia menilai penting adanya timbal balik berupa peningkatan fasilitas publik yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Banyak perusahaan membayar pajak. Masyarakat pun berharap feedback-nya terlihat melalui pembangunan yang sifatnya skala prioritas, terutama fasilitas umum seperti jalan raya,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat dan memperhatikan mutu pekerjaan dalam setiap proyek perbaikan. Menurutnya, kontrol sosial ini merupakan bagian penting dari pengawasan pembangunan agar fasilitas publik benar-benar berkualitas dan berkelanjutan.(****)




