Linggar Ash Shiddieqy Raih Predikat Cum Laude, Sampaikan Pesan Inspiratif di Hadapan Wisudawan STMIK PPKIA Tarakan

Redaksi

TARAKAN – Muhammad Linggar Ash Shiddieqy, S.Kom., berhasil meraih gelar sarjana dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,85 dan masa studi 3 tahun 6 bulan. Putra dari pasangan Muhammad Hasbi dan Ida Mardani ini menjadi salah satu dari ratusan wisudawan berprestasi yang dikukuhkan pada prosesi wisuda tahun ini.

Dalam kesempatan tersebut, Linggar dipercaya menyampaikan sambutan mewakili seluruh peserta wisuda. Di hadapan para tamu dan civitas akademika, ia memaparkan perjalanan perjuangannya selama menempuh pendidikan.

Linggar mengaku menjalani masa kuliah sambil bekerja. Pada semester enam, ia harus membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan sebagai sales motor di siang hari.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Bayangkan, pagi jual motor, malam harus kuliah algoritma. Ada masa-masa di mana saya datang kuliah dengan keringat masih menetes setelah pulang kerja lapangan,” ujarnya.

Menurutnya, pengalaman itu mengajarkan arti kerja keras dan ketahanan mental.

“Saya belajar bahwa kesuksesan bukan soal siapa yang paling pintar, tetapi siapa yang paling tahan banting,” tegasnya.

Perjalanan kariernya berlanjut ketika ia mendapat kesempatan bekerja sebagai admin perusahaan suku cadang alat berat di Tarakan. Linggar menyebut pekerjaan tersebut memberikan pengalaman berharga karena ilmu komputer yang ia pelajari benar-benar dapat diterapkan.

“Dari membuat laporan, mengolah data, sampai membantu sistem administrasi perusahaan menjadi lebih efisien. Di situ saya semakin paham bahwa belajar sambil bekerja bukan alasan untuk menyerah,” katanya.

Pada momen yang penuh haru itu, Linggar juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh wisudawan yang memiliki perjuangan masing-masing.

“Ada yang kuliah sambil bekerja, ada yang menghadapi tekanan keluarga, ada yang hampir menyerah namun tetap bertahan. Hari ini kita berdiri sebagai sarjana sekaligus pejuang,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa wisuda bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru.

“Mari kita buktikan bahwa ilmu bukan hanya untuk mencari pekerjaan, tetapi untuk memberi manfaat, membanggakan orang tua, dan berkontribusi bagi Indonesia,” pesannya.

Di akhir sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, dosen, dan seluruh pihak yang mendukung perjalanan studi para wisudawan.

“Terima kasih telah menemani perjalanan panjang penuh tawa, stres, dan perjuangan. Dari Tarakan, kota kecil dengan panas besar dan mimpi luar biasa, kita akan berkarya untuk Indonesia,” tutupnya. (****)

Share This Article