TARAKAN — Statistisi Ahli Madya, Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Utara, Basran mengatakan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS pada bulan Maret 2020 yang lalu telah melakukan terhadap 2.730 rumah tangga yang tersebar di lima kabupaten dan kota.
Dari hasil dari survei, menunjukkan bahwa masih ada 3,34 persen penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta huruf dan 96,66 persen penduduk usia tersebut sudah dapat membaca dan menulis atau melek huruf.
“Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang tinggi menunjukkan terbukanya peluang yang lebih besar dalam mengakses pendidikan secara umum,”tukasnya.
“APS di Kalimantan Utara pada tahun 2020 untuk kelompok usia 7-12 tahun sebesar 98,94 persen, usia 13-15 tahun sebesar 96,52 persen dan usia 16-18 tahun sebesar 76,08 persen,” sambungnya.
Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai dengan usia pada jenjang pendidikannya.
“APM tahun 2020 di Kalimantan Utara untuk jenjang pendidikan SD sebesar 93,82 persen, SLTP sebesar 79,96 persen dan SLTA sebesar 66,33 persen. Informasi ini berguna untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat pada waktunya,” jelas dia.
Dijelaskannya, tingkat pendidikan yang paling dominan dibanding tingkat pendidikan lainnya.
“Menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada usia penduduk 15 tahun ke atas, tamat SLTA dan tidak melanjutkan pendidikan lagi sebanyak 30,03 persen,”
“Selanjutnya yang tidak mempunyai ijazah sebesar 15,86 persen, SD atau MI sebanyak 21,59 persen, SLTP 21,24 persen dan perguruan tinggi hanya sebesar 11,28 persen, termasuk yang tamat Dl, ll, lll,” terangnya.
Kendati demikian, wajib belajar 16 tahun harus di dukung sepenuhnya, mengingat hasil survei memperlihatkan jenjang pendidikan yang terendah berada pada jenjang pendidikan perguruan tinggi.
“Wajib belajar 16 tahun harus didukung sepenuhnya mengingat hasil survei menunjukkan bahwa diantara jenjang pendidikan yang ditamatkan, yang terendah adalah jenjang pendidikan perguruan tinggi,” tandasnya.