Akui Kurang Sosialisasi, Magister Pertanian UBT Masih Sepi Peminat
TARAKAN – Sejak dibukanya program studi magister Pertanian Universitas Borneo Tarakan (UBT) masih sepi peminta. Sehingga tercatat mahasiswa program magister Pertanian sedikitnya hanya 10 orang.
Saat diwawancara, Rektor Universitas Borneo Tarakan Prof Adri Patton M.Si
Menerangkan, saat ini Kaltara sangat membutuhkan Master Pertanian karena Kaltara merupakan wilayah agraria yang memiliki lahan pertanian cukup luas. Oleh karena itu diperlukan lulusan pertanian yang cukup di Kaltara.
“Sebenarnya kita bisa menjadi penghasil oangan terbaik kalau semakin banyak sarjana-sarjana pertanian bisa memanfaatkan potensi yang ada. Kita punya lahan ini agar bisa menjadi hasil pangan dan kita mempunyai kedaulatan pangan,” tuturnya, (23/02/2022).
Karena menurutnya pangan merupakan pondasi kekuatan negara agar tidak bergantung pada negara lain.
“Setiap kali pemilihan gubernur dan bupati selalu punya visi bagaimana kedaulatan pangan, meningkatkan pangan dan sebagainya, meningkatkan SDM dan sebagainya, bagaimana memenuhi kebutuhan misalnya beras, sayur mayur, tapi kenyataannya kita masih ada mendatangkan dari luar. Artinya itu proses manajemen pengelolaan pertanian ini masih perlu ditingkatkan,”jelasnya.
Ia mengatakan, sebelum membuka program Magister Pertanian, UBT telah membuka program studi Magister Hukum, dan dalam waktu tidak lama lagi, UBT kembali membuka program studi baru yakni Magister Manajemen.
“Saat ini kami sudah membuka 2 bidang studi. Selanjutnya kami menunggu paling satu dua bulan kita akan keluar lagi Magister Manajemen,” tukasnya.