JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan pemerintah tengah memantau tiga opsi libur sekolah selama bulan Ramadan yang berkembang di masyarakat. Kendati demikian, Mu’ti menegaskan bahwa belum ada keputusan final terkait wacana ini.
“Kalau kita ikuti di masyarakat, opsinya ada tiga, tapi ini belum keputusan,” ujar Mu’ti, Senin (13/1/25).
Mu’ti menjelaskan, opsi pertama yang diusulkan masyarakat adalah libur penuh selama Ramadan. Namun, selama libur tersebut, siswa tetap diharapkan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di masyarakat.
Opsi kedua adalah libur sekolah di awal Ramadan dan menjelang akhir Ramadan. “Misalnya, libur tiga atau dua hari menjelang Ramadan sampai lima hari pertama. Setelah itu, masuk sekolah seperti biasa. Menjelang Idulfitri biasanya juga libur dua hingga tiga hari,” kata Mu’ti.
Opsi terakhir, lanjutnya, adalah tetap masuk penuh selama Ramadan seperti yang saat ini berlaku.
Menurut Mu’ti, keputusan akhir terkait rencana libur Ramadan akan dibahas bersama Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri karena menyangkut lintas sektor. Ia menegaskan pentingnya keseragaman aturan antara sekolah umum dan madrasah.
“Keputusannya supaya sama antara sekolah dengan madrasah. Jangan sampai masa aktif dan libur berbeda,” katanya.
Sebelumnya, wacana libur sebulan penuh selama Ramadan juga sempat dilontarkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Ia menyebutkan bahwa kebijakan serupa sudah berlaku di sejumlah pondok pesantren. Namun, ia menegaskan wacana tersebut masih dalam tahap pembahasan.