Pemkot Tegaskan Warga Yang Terdampak Pengusuran Akan Diganti Rugi

Redaksi
Redaksi

TARAKAN – Sebagai upaya memaksimalkan pembangunan Pantai Amal sebagai destinasi wisata andalan di Kota Tarakan pemerintah harus melakukan relokasi rumah masyarakat yang berada dekat dengan lokasi pembangunan Pantai Amal.

Saat diwawancara, salah satu warga RT 5 Kelurahan Pantai Amal, H. Rahmat mengakui jika pemerintah telah berjanji untuk memberikan kompensasi sesuai kemampuan kepada warga sekitar.

“Kami terima saja karena kami mau bertahan tapi susah juga karena sudah berapa kali bertahan, tapi tetap kena (gusur),” ungkapnya, (24/08/2021).

- Advertisement -
Ad imageAd image

Pria yang mengaku tinggal di lokasi pembongkaran sejak 1972 menjelaskan selama tinggal di kawasan tersebut menyediakan jasa layanan kamar mandi, tempat cukur rambut dan bor air bagi pengunjung dan masyarakat sekitar. Rumah Baso dibongkar satu bagian, sedang sisanya masih bisa ditinggali.

“Yang sudah dibongkar itu mau direnovasi pemerintah. Saya bilang bagus, kami dipindahkan ke lahan baru karena penggantian tanah yang diambil. Sudah ada rumah semi permanen yang dibangun di sana, soalnya yang ada di sini (rumah) tertutup,” ucapya.

Ia menerangkan, selama ini tidak memiliki masalah terhadap kegiatan pembongkaran tersebut karena pihaknya diberi penggantian rumah dari Pemkot Tarakan. Untuk diketahui, ada dua unit rumah yang dibongkar.

“Kalau tidak ada pergantian rumah, mungkin kami protes,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes mengatakan bahwa pihaknya juga memegang surat lahan, dan telah berbicara dengan masyarakat sehingga semua berjalan dengan baik.

“Pemahaman masyarakat itu cenderung bertahan karena surat. Padahal kami juga pegang surat. Pak Lurah, Sekcam, Pak Camat juga sudah ngomong, tapi rupanya warga tunggu Wali Kota untuk datang langsung. Makanya saya datang, kalau ada masalah saya tetap hadapi dan saya datang baik-baik sehingga tidak ada masalah,” jelasnya.

Penataan kawasan Pantai Amal ini dikatakan Khairul hampir selesai, sebab pihaknya akan melakukan penutupan pagar yang merupakan tahap terakhir. Setelah itu dilakukan sedikit pembenahan dan menyelesaikan perda kemudian dibuka soft opening Pantai Amal.

“Kalau ini (tahap satu) sudah selesai, kita benahi di dalamnya untuk membuat pintu karcis dan sebagainya termasuk portal parkir. Kemudian kalau perdanya selesai ya kita buka,” tutupnya.

Share This Article
66 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *