Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh Signifikan di Atas 25 Persen

Redaksi
Redaksi

TARAKAN – Kredit macet di perbankan atau non performing loan (NPL) di Kalimantan Utara pada bulan Juni 2022 mengalami peningkatan.Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltara mencatat NPL berada di level 1,41 persen. Berdasarkan catatan sebelumnya, NPL pada bulan Juni 2022 menjadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Dimana NPL pada tahun 2019 sebesar 1,25 persen dan di tahun 2020 sebesar 0,73 persen. Lalu, pada tahun 2021 di level 1,07 persen.

Kepala KPw BI Kaltara, Tedy Arief Budiman dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan, kualitas kredit masih terkendali dengan NPL Gross di level 1,41 persen.

Mengingat masih lebih rendah daripada ambang batas aman sebesar 5 persen.
Secara umum, pertumbuhan kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh bank di Kaltara pada Juni 2022 tercatat mengalami peningkatan di atas 25 persen.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Namun cenderung melambat dari periode sebelumnya sebesar 27,34 persen.
“Secara nominal, total outstanding mengalami peningkatan dari Rp13,89 triliun pada Mei 2022 menjadi Rp14,08 triliun pada Juni 2022,” kata Tedy.

Adapun, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Kaltara pada bulan Juni 2022 melambat sebesar 12,48 persen dengan total DPK Rp15,39 triliun. Kondisi tersebut disebabkan oleh komponen tabungan dan deposito yang melambat. Masing-masing sebesar 14,33 persen dan 7,99 persen.

“Ini sejalan dengan pola konsumsi yang meningkat menjelang tahun ajaran baru anak sekolah dan Hari Raya Iduladha. Sehingga masyarakat menggunakan simpanannya di bank,” ujarnya.

Di sisi lain, komponen giro mengalami peningkatan menjadi 13,99 persen. Ini sejalan dengan dibukanya kembali ekspor CPO, setelah pada April lalu dilarang, untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

“Dengan demikian, capaian LDR (loan to deposit ratio) perbankan pada Juni 2022 adalah sebesar 91,51 persen,” ungkapnya.

Adapun, pada triwulan II 2022, fungsi intermediasi perbankan tetap tumbuh meskipun terbatas.
Ini sejalan dengan pertumbuhan DPK yang melambat terkait dengan pola konsumsi masyarakat yang mengalami peningkatan pada triwulan II 2022.

“Penyaluran kredit perbankan tumbuh signifikan di atas 25 persen secara tahunan, atau sebesar 26,70 persen. Aset perbankan juga mengalami pertumbuhan sebesar 14,01 persen,” pungkasnya. 

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *