TARAKAN – Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki laut cukup luas. Namun luasnya laut Indonesia sedikit tercoreng karena banyaknya sampah akibat ulah manusia. Pencemaran laut bukanlah hal yang baru, bahkan hal itu sudah dilakukan manusia beberapa abad silam.
Pencemaran laut dapat merusak ekosistem, juga bisa menganggu aktivitas nelayan saat menangkap ikan. Oleh sebab itulah, Stasiun Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) mengajak masyarakat ikut serta dalam menjaga kebersihan laut.
Saat dikonfirmasi, Kepala Stasiun PSDKP Tarakan, Akhmadon mengharapkan adanya gerakan yang dimulai dari yang terkecil untuk membersihkan laut sekaligus mengedukasi masyarakat, aksi bersih-bersih dapat dilakukan setiap satu bulan sekali atau dua bulan sekali. Apalagi di Kalimantan Utara ada dua siklus air, yaitu pasang dan surut.
“Saat air jadi atau pasang, membawa sampah, saat surut akan tertinggal. Nah itu yang kita bersihkan bersama-sama. Tetapi kita pahami betul bahwa saat ini masih PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), tetapi kita juga harus memikirkan lingkungan,” tukasnya, (26/8).
Menurutnya, masyarakat juga harus peduli dan berperan dalam menjaga lingkungan tetap bersih merupakan tantangan besar bersama, karena menyangkut karakter, adat dan budaya masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk menyepakati bahwa isu lingkungan bukan hanya isu lokal tetapi sudah menjadi persoalan global,”pungkasnya.