TARAKAN – Rusaknya jalan yang terjadi di Jalan P.Aji Iskandar Juata Laut, membuat masyarakat kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya. Genangan air yang menutup lubang, memperparah kondisi sehingga tidak sedikit pengendara yang harus terjatuh akibat lubang yang tak terlihat.
Menanggapi hal itu, Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan Abdur Rahim menyampaikan jika jalan P. Aji Iskandar sendiri berstatus wewenang provinsi Kaltara. Sehingga ia menerangkan, pihaknya sudah menyurati Pemprov Kaltara untuk menanggani hal tersebut.
“Kemarin kami sudah berkoordinasi dengan camat Tarakan Utara untuk menyampaikan ke PU Provinsi. kami juga bersurat ke provinsi mudah-mudahan bisa dapat perhatian,”Katanya, (5/11/2021).
“saya tidak tahu apakah provinsi tahu mengenai kerusakan ini, tapi kalau muncul di media syukur, alhamdulillah berarti mudah-mudahan tersampaikan disana sebagai bahan. Tapi juga sudah bersurat untuk upaya penangganannya,”terangnya.
Lanjutnya, surat tersebut sudah dikirim sejak Oktober lalu. Kendati begitu, ia belum dapat memastikan apakah peninjauan sudah dilakukan atau belum.
“Sekitar Oktober lalu kita pernah tangani tapi penanganan sementara sama Danramil Tarakan Utara, sifatnya penanganan sementara tapi itu tidak bertahan lama, karena anggaran itu juga kan memerlukan penanganan khusus, dalam hal ini permanen lah. karena itu cekungan kalau hujan tergenang air,”terangnya.
Dijelaskannya, memang dalam usulan perbaikan memerlukan tahapan, namun jika kondisi tersebut dianggap darurat maka bisa saja dilakukan penangganan sementara.
“Kami usulkan melalui APBD Provinsi. Soal berapa lamanya itu yang kita belum pastikan tegantung bagaimana respon pemerintahnya karena itu juga memerlukan tahap. Dari usulan, tinjauan, pembahasan hingga pelaksanaan,”tuturnya.
Saat disinggung terhadap upaya penangganan sementara, lagi-lagi pihaknya berdalih jika hal tersebut juga memerlukan anggaran. Kendati begitu, ia mengaku pihaknya akan tetap berupaya untuk melakukan perbaikan.
“Kalau Kota langsung menanggani tanpa koordinasi ke provinsi kan bisa jadi masalah nanti. Kalau di semenisasi sementara kan juga memerlukan duit kalau ada toko yang mau menyumbangkan tidak masalah,”tutupnya.