TARAKAN – Meski telah berjalan beberapa bulan, namun penyaluran vaksin dianggap masih belum merata. Hingga saat ini, masih banyak Lembaga yang belum mendapatkan vaksinasi. Salah satunya yang dirasakan Lapas Kelas II Tarakan. Hal itu diungkapkan walikota Tarakan dr. Khairul, M. Kes.
Saat dikonfirmasi, ia menerangkan jika saat ini pemerintah masih menunggu stok vaksin dari pusat. Sehingga pihaknya baru dapat melanjutkan vaksin ke berbagai instansi jika stok telah tiba.
“Masih menunggu stok vaksin, bukan hanya Lapas sebagian instansi pendidikan seperti Universitas Borneo Tarakan (UBT) juga belum divaksin,”ujarnya, (21/7).
Selain itu, dijelaskannya bahwa saat ini ia tengah mengupayakan skala prioritas yaitu Tenaga Kesehatan dan Pendidik.
“Kita kan ada skala prioritas, kalau dulu nakes, lansia dan pelaku ekonomi, kita memang ada sasaran. Setelah ditetapkan mereka mendaftar, ada juga untuk masyarakat umum dan kalau vaksin nya banyak siapa aja bisa,”terangnya.
Lanjutnya, ia menuturkan sejauh ini pihaknya belum memiliki target penyelesaian untuk sasaran vaksinasi. Hal.tersebut disebabkan saat ini vaksin yang dimipki masih cukup terbatas.
“Kalau vaksin terbatas gak bisa karena hanya menunggu dropping dari pusat, kalau tidak ada kita harus menunggu. Baru bisa kita ngejar kalau ada”pungkasnya. (*/zac).