BorneoNewsJournalist.co.id, Tarakan – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat Kota Tarakan dari berbagai generasi dan latar belakang etnis menyampaikan beragam pandangan serta harapan untuk masa depan bangsa.
Dengan mengusung tema nasional “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, perayaan kemerdekaan kali ini menjadi momentum refleksi bersama. Indonesia yang kini menginjak usia delapan dekade, diakui telah melalui perjalanan panjang penuh perjuangan dan dinamika pembangunan.
Sejumlah warga menilai bahwa kemerdekaan bukan sekadar simbol bebas dari penjajahan, tetapi juga amanah untuk terus memperjuangkan kesejahteraan, pemerataan pembangunan, dan persatuan bangsa.
“80 tahun adalah usia yang matang. Kita harus bersyukur atas kemerdekaan ini, tapi juga tidak boleh puas. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam hal pemerataan ekonomi,” ujar Mr Lang Warga masyarakat Tarakan.
Sementara itu, generasi muda memandang kemerdekaan sebagai peluang untuk berkontribusi melalui inovasi dan kreativitas. “Bagi kami anak muda, merdeka berarti selain bisa berkarya dan berinovasi kami juga layak mendapatkan pekerjaan kesejahteraan yang wajib di pikirkan oleh Negara,” kata Radit warga rt 5 Agatis dan Mardin warga Rt 60 Karang anyar Kota Tarakan.
Keragaman etnis yang ada di Tarakan, mulai dari suku Tidung, Dayak, Bugis, Jawa, hingga bebrapa suku lain, menjadi bukti nyata bahwa persatuan adalah kekuatan utama dalam menjaga kedaulatan. Perbedaan budaya justru dipandang sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Perayaan kemerdekaan tahun ini di Kota Tarakan rutin diramaikan dengan berbagai kegiatan, mulai dari upacara, hingga lomba rakyat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Semangat kebersamaan terlihat jelas, mencerminkan makna tema nasional yang digaungkan pemerintah.
Dengan usia yang semakin matang, harapan masyarakat Tarakan sejalan: Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan terus maju di tengah tantangan global.




