Bunda PAUD Tana Tidung Dorong Kolaborasi Lokal untuk Tingkatkan Kualitas PAUD di Kaltara

Redaksi
Redaksi

Tana Tidung – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Tana Tidung, Vamelia Ibrahim, menginisiasi kolaborasi berbasis ekosistem lokal sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber pada Seminar Akademik yang digelar Universitas Terbuka Tarakan, Jumat (23/08/2024).

Vamelia menegaskan bahwa pendidikan merupakan sebuah sistem yang memerlukan dukungan lintas sektor dan lintas jalur. Menurutnya, pendidikan tidak dapat hanya menjadi tanggung jawab dinas atau organisasi pendidikan di daerah, tetapi memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Ia menekankan pentingnya kolaborasi tiga jalur pendidikan—formal, nonformal, dan informal—untuk mencapai tujuan bersama yang sesuai dengan visi dan misi kepala daerah dalam mengatasi tantangan pendidikan.

“Salah satu tantangan utama yang kita hadapi adalah learning loss. Hasil riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI pada tahun 2021 menunjukkan adanya penurunan kemampuan literasi akibat pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Tidak mengikuti PAUD sebelum SD menjadi faktor dominan yang mengakibatkan rendahnya kompetensi anak dan berdampak pada rendahnya produktivitas di masa depan,” ujar Vamelia.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Vamelia mengakselerasi akses PAUD berkualitas melalui berbagai inovasi yang melibatkan banyak pihak. Menurutnya, kualitas PAUD yang baik dapat meningkatkan minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di PAUD sebelum memasuki jenjang SD. Guru, menurut Vamelia, adalah kunci dalam mewujudkan PAUD yang berkualitas. Oleh karena itu, ia mendorong berbagai inovasi seperti program Guru Sejahtera, yang melibatkan Dinas Pendidikan dan Pemerintah Desa untuk meningkatkan kesejahteraan guru PAUD.

Vamelia juga menginisiasi program Guru Kompeten melalui pelatihan berjenjang dan studi inovasi di luar daerah, serta program Guru Sarjana dengan memberikan beasiswa S1 PAUD bagi seluruh guru yang belum bergelar sarjana melalui kerja sama dengan Universitas Terbuka Tarakan, Dinas Pendidikan, dan Dewan Pendidikan.

Kolaborasi berbasis ekosistem lokal yang dilakukan Vamelia juga mencakup program Satu Desa Satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sebagai Ketua PKK, Vamelia melibatkan berbagai instansi dan organisasi untuk mendukung program ini, serta mengadvokasi terbitnya Peraturan Kepala Daerah yang mengatur penggunaan anggaran desa untuk peningkatan literasi. Kolaborasi antara sekolah sebagai pendidikan formal dengan TBM sebagai pendidikan nonformal ini menjadi bagian dari upaya penanganan learning loss.

Upaya yang dilakukan di Tana Tidung ini mendapat apresiasi dari peserta seminar. Andi, seorang wisudawan S1 Manajemen, menyebut gagasan dan pengalaman Vamelia sebagai strategi yang tepat sasaran. Muhammad Tang, peserta lain, juga mengapresiasi konsistensi Bunda PAUD Tana Tidung dalam mengawal sebuah program dari awal hingga akhir sehingga tidak hanya berjalan di tempat tetapi mengalami peningkatan.

“Kita butuh orang seperti beliau yang betul-betul memperhatikan perkembangan suatu program. Bagusnya lagi, beliau punya banyak inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Saya harap ini juga dilakukan di daerah lain di Kalimantan Utara,” ujar Muhammad Tang.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Vamelia Ibrahim berharap upaya ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *