TARAKAN – Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius saat terjadi perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan dan kenaikan suhu udara menyebabkan produksi pertanian dapat menurun secara signifikan. Kejadian iklim ekstrem berupa banjir dan kekeringan menyebabkan potensi tanaman mengalami puso atau gagal panen semakin besar.
Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisikan (BMKG) Kota Tarakan memberikan edukasi kepada petani Tarakan yang bertempat di Kantor Kelurahan Kampung Satu/Skip pada Rabu (29/12/2021) pagi. Mengingat, dampak perubahan iklim terhadap produktivitas petani mendesak untuk ditangani secara serius agar tidak muncul masalah sosial di masa mendatang. Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Tarakan M Sulam Khilmi saat dikonfirmasi.
“kami memberikan penjelasan kepada petani agar mereka bisa memahami kapan waktu yang tepat untuk lapisan penanaman, penyemprotan hama, dan saling tukar. Jadi memang, diperlukan pengamatan mitologi, agar bisa menyelesaikan penyemorotan hama tanaman. Itu lah tujuan kami melakukan sosialisasi kepada petani,”ujarnya, Rabu (29/12/2021).
“Sebenarnya ini hanya pengenalan awal supaya petani dapat memahami iklim untuk menentukan apa yang mereka cocok tanam. Karena cuaca klimatologi ini tidak mrnentu yah, jadi semoga kedepannya kita terus melakukan pendampingan kepada petani untuk mencegah gagal panen,”sambungnya.
Menurutnya kasus gagal panen yang kerap terjadi di Indonesia tidak hanya berdampak bagi para petani, namun juga berdampak serius bagi seluruh masyarakat yang disebabkan kelangkaan kebutuhan dan mahalnya harga komoditas tertentu. Sehingga melihat kondisi ini, BMKG harus memberikan edukasi kepada para petani agar dapat mengambil sikap dalam melihat tabel cuaca.
“Setidaknya melalui edukasi mereka lebih tahu gambaran cuaca hari ini seperti apa dan harus begaimana. Khususnya mengenali iklim potensi munculnya hama. Kalau memang mereka harus menunda penanaman atau menganti dengan bibit yang lebih tahan dari iklim sekarang, maka kegegalan panen tidak akan terjadi,”lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga memberikan aplikasi Info BMKG kepada petani untul dapat melihat kondisi cuaca dan prediksi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami juga mengenalkan aplikasi BMKG untuk membantu petani melihat kondisi cuaca hari ini. Tadi ada petani yang menceritakan jika sulit menanam salah satu tanaman pada cuaca tertentu sehingga kami memberikan aplikasi info BMKG agar petani bisa melihat perkembangan cuaca,”terangnya.
“Tentu gagal panen kan banyak faktor yah, salah satunya cuaca iklim. Cuma kan tanaman harus tahu, saat curah hujan cukup tinggi apa yang cocok untuk ditanam,”tutupnya.