TARAKAN – Pasca naiknya harga BBM, kini Indonesia sedang mengalami ancaman inflasi yang serius. Sehingga hal tersebut membuat Pemerintah menggalakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam mengatasi hal tersebut.
Sehingga Bank Indonesia (BI) Kaltara kepala daerah berkomitmen menanggani inflasi dentan melakukan penandatanganan komitmen digitalisasi data pangan dan kerjasama perdagangan intra provinsi, pasar murah, Vaksinasi Covid-19 di Taman Berkampung.
Saat diwawancara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Tedy Arief Budiman, launching kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam rangka menjalankan instruksi Presiden RI untuk mengajak masyarakat melakukan pengendalian inflasi.
Itu dimulai dari rumah tangga. Salah satunya kata Tedy, dengan menanam tanaman holtikultura di pekarangan rumah.
“Luar biasanya di Kaltara ini, Pak Gubernur Kaltara punya program membuat klaster bahan komoditas holtikultura seperti cabai, ada bawang merah dan lainnya,” urainya.
Ini tak lepas dari kolaborasi antara stskeholders dan Bank Indonesia pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan seluruh elemen masyarakat.
Usai kegiatan launching GNPIP di Taman Berkampung pagi tadi dilanjutkan pemberian bantuan kepada kelompok tani, dan dilanjutkan pembagian doorprize, rombongan bertolak ke lokasi penanaman cabai.
Di sini rombongan melakukan simbolis panen cabai merah besar, cabai rawit hijau dan meninjauh lahan penanaman jagung yang siap panen. Dikatakan Tedy, luasan lahan besarannya mencapai 80 Ha, dan ditanami program 1 juta bibit cabai. Ini juga disebar ke seluruh Provinsi Kaltara dengan program dari pemerintah pusat, pemerinrah daerah dan masyarakat.
“Harapannya bantuan bibit ini akan bergulir terus. Nanti panen di sini kemudian sebagain diperjualbelikan sebagian dijadikan bibit sehingga menjadi roda berputar,” jelasnya.
“Untuk pekarangan, kami dari BI memberikan 10.000 bibit di Kaltara, Tarakan ada 1.000 bibit disebar. Tujuan kami untuk ke masyarakat, kerja sama dengan Kelompok Wanita Tani untuk bibit lokalnya,” pungkasnya.