Minta Petani Tidak Hanya Melihat Untung-Rugi Pribadi

Redaksi
Redaksi

TARAKAN – Kepala DKP Kaltara, Rukhi Syayahudin menegaskan jika persoalan rumput laut di Kaltara memerlukan kolaborasi semua pihak. Diungkapkannya, harga rumput laut saat ini merupakan harga realistis lantaran dipengaruhi harga rumput laut dunia. Kata dia, dalam hal ini pemerintah memiliki kemampuan terbatas dalam mengontrol harga rumput laut.

“Sama seperti masalah udang sebelumnya kan harga bisa dibilang turun. Memang jujur saja dalam persoalan ini kita memerlukan kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah. Tidak bisa juga masyarakat mengatur begini-begitu. Tadi kan ada tuntutannya,”tegasnya.

“Intinya bagaimana pemerintah mengatur harga. Tidak ada Yang bisa mengatur. Di dalam ada buyer, buyer yang melakukan ekspor untuk sampai ke China harga rumput laut ini dari suplier makassar itu Rp 17.700 rupiah sampai China. Biar jelas, kita tunjukan by data. Jadi kalau mereka menuntut pemerintah kalau bisa ada intervensi antara pak Gubernur dan Walikota. Tidak demikian,”sambungnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dikatakannya, persoalan rumput laut merupakan persoalan kompleks yang dihadapi pemerintah saat ini. Namun ia menegaskan jika berbicara rumput laut, petani tidak hanya fokus pada persoalan untung-rugi. Namun juga memikirkan tanggung jawab untuk tidak mencemari laut dan melanggar batas zonasi.

“Kalau saya begini, kita masih banyak masalah di rumput laut. Dari masalah hulu sampai hilir cukup kompleks. Contoh masalah antar petani dan pembeli rumput laut. Kedua, petani rumput laut melanggar zonasi banyak area kapal nelayan tertutup juga. Kita belum masuk di kualitas rumput laut kita. Ke depan kita perlu sumber bibit yang berkualitas dengan harga terjangkau. Itu yang harus kita benahi,”tukasnya.

“Jadi kalau ada yang kurang berkenan mari kita sampaikan secara elegan. Kalau saat ini mohon maaf seakan tidak diperhatikan. Kita siap menjelaskan bagaimana strategi pemerintah, bagaimana dampak rumput laut terhadap limbah plastik, bagaimana kepatuhan petani terhadap zonasi itu kita harus bicarakan juga. Jangan hanya masalah untung rugi petani, kita harus bicara dampak alam dari rumput laut itu juga,”terangnya

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *