SAMARINDA, KALTIM – Sejumlah spanduk berisi tuntutan agar Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Gurami kembali dioperasikan mulai bermunculan di berbagai titik di Kota Samarinda. Spanduk-spanduk tersebut terlihat terpasang di Flyover Samarinda, kawasan Juanda, hingga depan Kantor DPRD Kaltim.
Dalam salah satu spanduk, tertulis pesan keras yang ditujukan kepada pihak yang dinilai memiliki kewenangan: “Hai makhluk yang merasa berkuasa, percuma kalau tidak bermanfaat untuk masyarakat dan agama. Kembalikan hak Rumah Sakit Islam.”
Menanggapi munculnya gelombang aspirasi masyarakat tersebut, Ketua Koalisi Pemuda Simpati (Kopasti), M. Barkati, S.Sos., M.H., memberikan komentar. Ia menegaskan bahwa RSI merupakan salah satu rumah sakit pertama di Kota Samarinda yang sangat berjasa bagi masyarakat sejak beroperasi pada tahun 1982 hingga 2016 sebelum akhirnya terhenti karena persoalan internal.
“Rumah Sakit Islam membawa nama agama, dan keberadaannya sejak dulu sangat membantu masyarakat Samarinda dan Kaltim. Kita sebagai umat seharusnya melanjutkan perjuangan ini. Apalagi para pejabat yang memiliki jabatan penting di Kaltim, sudah semestinya hadir dan bermanfaat bagi masyarakat serta agama,” ujar Barkati.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak Sekda pernah diundang untuk membahas persoalan ini, dan DPRD Kaltim pun sempat memfasilitasi dialog terkait nasib RSI. Namun hingga kini, menurutnya, belum ada tanggapan serius dari para pemangku kebijakan.
Barkati berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait dapat segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah yang menghambat beroperasinya kembali Rumah Sakit Islam tersebut, demi pelayanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Samarinda dan Kalimantan Timur.(****)




