TARAKAN – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Tarakan periode 2024-2028 di bawah kepemimpinan Hendri Kusuma, berkomitmen penuh membina atlet lokal. Langkah strategis yang akan diambil adalah menggelar turnamen lokal secara rutin, minimal setiap tiga hingga enam bulan sekali, untuk menciptakan ekosistem kompetisi yang sehat dan kompetitif.
Hal ini disampaikan Hendri Kusuma saat pelantikan pengurus PBSI Tarakan, Sabtu (11/1). Ia mengakui minimnya atlet bulutangkis Tarakan yang menembus level nasional. Namun, dengan pembinaan berkelanjutan dan terarah, ia optimistis atlet muda Tarakan mampu bersinar di kancah nasional.
“Pembinaan konsisten sangat penting. Turnamen rutin adalah cara efektif. Kami telah memetakan beberapa atlet potensial di berbagai klub, sebagian besar masih berusia dini dan remaja, sehingga potensi perkembangannya sangat besar,” ujar Hendri.
Dukungan penuh datang dari Ketua PBSI Kalimantan Utara (Kaltara), Hasan Basri. Ia berharap pengurus baru PBSI Tarakan dapat membawa perubahan signifikan, melahirkan atlet-atlet yang tak hanya mendominasi tingkat provinsi, tetapi juga bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Atlet Tarakan selalu juara di tingkat provinsi. Namun, target kita harus lebih tinggi, yaitu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” tegas Hasan Basri. Ia mendorong PBSI Tarakan untuk menggelar pemusatan latihan (training camp) rutin, terutama untuk atlet usia dini. Kerja sama antara pengurus kota dan provinsi juga sangat penting untuk menciptakan jalur pembinaan yang terintegrasi, dimulai dari klub, pengurus kota, hingga dukungan pengurus provinsi untuk kejuaraan nasional dan internasional.
Selain turnamen dan pelatihan, PBSI Tarakan juga perlu fokus membangun ekosistem bulutangkis yang berkelanjutan, termasuk pembinaan pelatih, manajemen klub profesional, dan fasilitas memadai. Yang tak kalah penting, PBSI Tarakan didorong untuk menjadikan bulutangkis sebagai olahraga populer di kalangan anak muda Tarakan agar dapat menjaring lebih banyak bakat muda.