TARAKAN – Kabar duka menyelimuti Kaltara dengan meninggalnya bapak pembangunan sekaligus mantan Wali Kota Tarakan periode 1999-2004 dan 2004-2009 Jusuf Serang Kasim menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di RSUD Tarakan pada Jumat (12/11/2021) pada pukul 11.50 Wita.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Tarakan, Franky Sientoro mengatakan, bahwa Jusuf SK belum dirawat secara resmi karena masih berada di IGD.
Namun, saat hendak menjalani perawatan untuk masuk ruangan, namun kondisi kesehatan yang bersangkutan menurun drastis.
“Kondisi memang sudah berat ya, sudah mulai sesak nafas. Lalu kami siapkan infus, swab PCR. Tiba-tiba sesak lalu kami lakukan tindakan. Kesimpulan dokter yang merawat kebetulan ahli paru yaitu dokter Bila, bahwa beliau meninggal pada pukul 11.50 Wita dengan diagnosa kematian kecurigaan infeksi paru-paru,” ujarnya.
Franky menjelaskan, bahwa kondisi fisik Jusuf SK saat dibawa ke IGD sudah lemah. Bahkan fungsi jantung hanya sekitar 37 persen. Padahal orang butuh untuk hidup normal minimal 70 persen,
“Kalau 37 persen agak berat, sehingga begitu masuk IGD kondisinya terus menurun,” ucapnya.
Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya dalam keadaan darurat, namun nyawa pria kelahiran 2 Februari 1944 ini tidak dapat diselamatkan.
Selain paru-paru, dokter juga mendeteksi adanya penyakit jantung.
“Dugaan kami ada proses infeksi yang meracuni tubuh, sehingga tekanan darah turun, fungsi keseluruhan turun. Ini kematian wajar, kita pertimbangkan Covid-19 sehingga swab dilakukan, sambil menunggu hasil kondisi kesehatan turun hingga akhirnya meninggal dunia,” bebernya.
Putri Jusuf SK, Ari Yusnita mengatakan, bahwa dua hari lalu kondisi kesehatan sang ayahanda mulai terlihat menurun.
Oleh karena itu, dilakukan pemasangan infus dan merangsur membaik.
“Dua hari lalu bapak lemas, tetapi biasanya natriumnya turun, jadi saya takut di rumah sakit masalah Covid-19 ini. Makanya minta dirawat di rumah dan pasang infus kemarin.
Malamnya saya melihat bapak masih bagus, masih makan,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang mengatakan, semasa hidupnya, almarhum banyak berbuat hal baik untuk masyarakat Kaltara dan Tarakan khususnya, selain itu juga membangun jiwa sosial.
“Kita kehilangan tokoh besar di Kalimantan. Kita kehilangan seorang akademisi. Kita doakan beliau dalam perjalanan menghadap sang ilahi, semoga dilancarkan. Amal ibadah selama hidup diterima, diampuni semua dosanya dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan. Atas nama keluarga dan pemerintah kami menyerahkan sepenuhnya jenazah almarhum dr. Jusuf SK untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Tarakan,” ucapnya.